PHRI Desak Pemerintah Fokus Kembalikan Market Hotel dan Restoran
KLIKNUSAE.com – Ketua PHRI Kota Bogor dr. Yuno Abeta Lahay, menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah saat ini seharusnya adalah mengembalikan market hotel dan restoran yang hilang akibat kebijakan efisiensi.
Menurutnya, langkah tersebut jauh lebih tepat dibandingkan sekadar pemberian stimulus berupa penanggungan PPh Pasal 21 bagi pekerja.
“Kalau dari pekerja dan juga dari sisi industri, sebetulnya harapan kita itu bagaimana caranya mengembalikan kembali market kita. Bukan berarti kita ingin lagi terjadi meeting yang menurut pemerintah dikategorikan pemborosan, bukan,” ujar Yuno saat dihubungi, Senin 15 September 2025.
Ia mengungkapkan, sejak kebijakan efisiensi diberlakukan, tingkat okupansi hotel terus merosot hingga berada pada titik yang mengkhawatirkan.
Kondisi ini, lanjutnya, mengancam kelangsungan jutaan pekerja yang berpotensi kehilangan mata pencaharian karena banyak usaha terpaksa tutup.
BACA JUGA: Laporan Kemenpar, Kunjungan Wisatawan Naik Tapi Hotel Masih Sepi Tamu
Mendorong Pergeseran Pasar
Menurut Yuno, yang lebih dibutuhkan pelaku usaha perhotelan dan restoran saat ini adalah bantuan pemerintah dalam mendorong pergeseran pasar.
“Tapi ya sudah, bantuin kita dari sisi ngegeser market kita. Dari segmen government kita geser ke segmen leisure, ke segmen bisnis, ke segmen individual trip,” jelasnya.
Ia menilai penguatan pariwisata melalui berbagai event bisa menjadi kunci.
Setiap kota, kata dia, seharusnya mampu menghadirkan destinasi dan daya tarik tersendiri sehingga mampu menarik pasar baru.
“Artinya apa? Penguatan pariwisata melalui event. Jadi semua kota itu punya, bisa menjadi memiliki destinasi tersendiri sehingga menjadi daya tarik kita bagi market,” tegas Yuno.
“Itu harapan kita sih sebenarnya,” sambung Yuno yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi BPP PHRI ini.
Hal senada juga disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Dodi Ahmad Sofiandi bahwa pihaknya mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah dengan memberikan insentif pajak karyawan hotel dan restoran.
“Tapi pertanyaannya, apakah stimulus ini akan membantu industri hotel dan restoran, kalau tidak ada tamu. Jadi, yang terpenting itu, mengembalikan kembali maket yang hilang,” kata Dodi. ***