Menikmati Hembusan Angin Sejuk dari Air yang Jatuh, Disini Tempatnya
KLIKNUSAE.com – Kabupaten Subang, Jawa Barat bukan hanya tentang kebun teh yang membentang di Ciater atau pemandian air panas yang selalu ramai pengunjung.
Di balik jalan desa yang berkelok dan pepohonan rindang, ada sebuah surga kecil bernama Curug Ciangin.
Sebuah, air terjun yang tak hanya menurunkan air. Tapi juga menghadirkan hembusan angin sejuk yang menyapu wajah siapa pun yang berdiri di dekatnya.
Perjalanan Menuju Alam Tersembunyi
Dari Bandung, perjalanan ke Curug Ciangin memakan waktu sekitar dua jam. Jalannya berliku, melewati perkampungan, hamparan sawah, dan perkebunan teh yang sesekali menebar aroma segar.
Ada dua pilihan rute yang bisa ditempuh. Wisatawan bisa melewati jalur utama Subang–Pamanukan, atau menelusuri jalur Ciater yang lebih teduh dengan pemandangan kebun teh hijau yang berundak.

Menepi sejenak di homestay Curug Ciangin. Bangun pagi disambut udara segar, hamparan sawah menghijau, dan suasana tenang yang bikin hati damai. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)
Jalur kedua ini kerap jadi favorit, karena menawarkan bonus singgah sejenak di pemandian air panas.
Begitu kendaraan berhenti di Kampung Neglasari, Desa Cibeusi, suasana berubah total. Riuh kota berganti dengan suara gemericik air, kicau burung, dan semilir angin yang tak putus-putus datang dari arah curug.
Hembusan Angin dari Air yang Jatuh
“Ciangin” bukan nama yang dipilih sembarangan. Saat air setinggi sembilan meter itu jatuh ke kolam alami di bawahnya. Hembusan angin otomatis tercipta, membuat udara sekitar senantiasa sejuk.
Hamparan sawah dan aliran sungai jernih di kaki curug menambah harmoni lanskap alam yang sederhana, tapi begitu memikat.

Saung penyimpan padi, saksi bisu panen yang baru saja usai. Tempat hasil bumi dijaga sebelum kembali memberi kehidupan. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)
Bagi yang berjiwa petualang, Curug Ciangin menyimpan tantangan lho. Ada satu spot yang memungkinkan pengunjung melompat dari ketinggian tujuh meter langsung ke kolam sedalam lima meter.
Adrenalin berpacu, tapi sensasi dinginnya air begitu menyegarkan.
Bagi keluarga, ada pilihan yang lebih santai, yakni Muara Jambu, kolam renang alami yang ramah untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Sementara itu, para pecinta alam bisa mendirikan tenda di area camping yang luas. Menyalakan api unggun, dan merasakan bagaimana malam di pedesaan terasa lebih syahdu ketika langit dipenuhi bintang.
Menikmati Alam dengan Nasi Liwet Hangat

Hangatnya nasi liwet khas Sunda, berpadu dengan lauk lengkap dan sambal pedas begitu menggoda selera. Cita rasa tradisi di saung Curug Ciangin, sambil ditemani sejuknya alam pegunungan menjadi pengalaman kuliner yang sangat berkesan. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)
Tak ada yang lebih pas setelah bermain air selain duduk bersama sambil menyantap nasi liwet khas Curug Ciangin.
Nasi yang dimasak dengan santan, disajikan bersama lauk sederhana. Ayam goreng, sambal, dan lalapan segar menjadi sajian yang terasa istimewa ketika disantap di tepi curug.
Aroma kayu bakar, suara air jatuh, dan hawa sejuk pegunungan membuat setiap suapan menghadirkan rasa syukur.
Beberapa warung kecil di sekitar area juga menawarkan kopi tubruk, gorengan hangat, hingga ikan asin gurih yang tak kalah menggoda.
Kuliner di sini memang sederhana, tapi justru kesederhanaannya itulah yang memberi kesan mendalam.

Menikmati suasana lesehan di saung Curug Ciangin, diapit hamparan sawah hijau yang menenangkan. Harmoni alam yang sederhana, tapi selalu bikin betah berlama-lama. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)
Bermalam di Pedesaan
Bagi yang enggan buru-buru pulang, tersedia homestay dan penginapan sederhana di sekitar Desa Cibeusi.
Suasananya tenang, jauh dari kebisingan kota, dengan pemandangan pedesaan yang membuat tubuh dan pikiran benar-benar rileks.
Jika mencari kenyamanan lebih modern, resort dan hotel di kawasan Ciater bisa jadi pilihan, hanya berjarak belasan menit dari lokasi curug.

Hamparan sawah hijau yang menyejukkan mata, berpadu dengan gemericik air Curug Ciangin. Seolah alam sedang melukis harmoni yang menenangkan jiwa. (Foto: Kliknusae.com/Adhi)
Akses dan Tiket
Harga tiket masuk ke Curug Ciangin hanya Rp15.000 per orang, sebuah angka kecil untuk pengalaman besar.
Menariknya, kawasan ini buka 24 jam penuh. Anda bisa datang pagi-pagi sekali untuk berburu kabut tipis. Atau bermalam dengan tenda untuk merasakan udara malam yang menggigit tapi menenangkan.
Curug Ciangin adalah tentang perjalanan yang sederhana, tapi menghadirkan kenangan yang berlapis. Angin yang selalu menyapa, air jernih yang menenangkan, hingga nasi liwet hangat yang disantap bersama orang terkasih.
Subang menyimpan banyak rahasia, dan Ciangin adalah salah satunya. Sebuah tempat yang mengingatkan kita bahwa liburan terbaik kadang bukan soal kemewahan.
Namun, tapi tentang kembali pada alam, dan membiarkan diri hanyut dalam kesederhanaannya.
Nah buat kalian yang ingin bertandang ke desa wisata binaan Sari Ater tersebut, inilah saatnya. ***