KLIKNUSAE.com – Di halaman SMP Negeri 1 Bandung, Kamis siang, 28 Agustus 2025, suara sirine tanda bahaya terdengar nyaring.

Ratusan siswa berhamburan keluar kelas, berbaris rapi menuju titik kumpul darurat. Wajah mereka tegang, tapi langkah tetap teratur.

Simulasi gempa bumi itu menjadi bagian dari program Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Bencana bertajuk #SiapUntukSelamat yang digagas Pemerintah Kota Bandung.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Erwin ikut hadir menyaksikan.

Ia menegaskan pentingnya kesiapsiagaan warga, terutama karena Kota Bandung berada di jalur rawan akibat aktivitas Sesar Lembang. Bahkan, patahan aktif sepanjang 29 kilometer dari Gunung Manglayang hingga Padalarang.

“Gempa akibat Sesar Lembang bisa merusak infrastruktur, mengancam nyawa, hingga menimbulkan dampak sosial ekonomi. Karena itu, kesiapsiagaan adalah kunci utama,” ujar Erwin.

Edukasi sejak dini, kata Erwin, penting agar anak-anak tidak panik bila bencana benar-benar terjadi.

BACA JUGA: Karyawan éL Hotel Bandung Bekerjasama dengan BPBD Jabar Gelar Simulasi Bencana Gempa Bumi

“Harapannya mereka bisa menularkan pengetahuan ini kepada teman, tetangga, bahkan orang tuanya.”

Sedsanagkan simulasi tak hanya menyasar sekolah. Pemkot Bandung berencana memperluasnya hingga ke tingkat RW, kelurahan, kecamatan, kantor, dan ruang publik lain.

Setiap wilayah nantinya akan memiliki koordinator lapangan (korlaps) yang bisa menjadi rujukan saat darurat.

“Dengan begitu, warga tidak bingung melapor ke mana. Kami akan terus melatih dan memperkuat sistem ini,” kata Erwin.

Kegiatan di SMPN 1 Bandung ini digelar berkat kolaborasi Pewarta Balaikota, BPBD, Disdik, Diskominfo, Perumda Tirtawening, serta produsen perlengkapan outdoor Eiger.

Erwin berharap langkah kecil di sekolah itu bisa menjadi awal budaya sadar bencana yang lebih luas.

“Mari kita mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Dengan kebersamaan, insyaallah kita lebih tangguh menghadapi bencana,” ujarnya. ***