Jambore Pramuka Karang Kitri, Laboratorium Karakter di Alam Terbuka
KLIKNUSAE.com – Kabut pagi masih menggantung tipis di atas Bumi Perkemahan Karang Kitri, Bojongmangu.
Pada saat bersamaan puluhan regu pramuka dari berbagai penjuru Jawa Barat mulai membentuk barisan.
Di tempat inilah, Selasa pagi, 1 Juli 2025, Jambore Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat resmi dibuka.
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan yang hadir sebagai pembina upacara menyebut jambore sebagai “laboratorium karakter di alam terbuka.”
Di hadapan para peserta yang berasal dari 27 kabupaten dan kota, Erwan menekankan pentingnya kegiatan seperti ini. Yakni, sebagai ruang pembelajaran nilai-nilai dasar kehidupan.
“Di sinilah kalian belajar mandiri, disiplin, dan saling menghormati satu sama lain,” ujar Erwan.
Lebih dari sekadar ajang perkemahan, jambore ini, kata Erwan, adalah bekal untuk menghadapi tantangan zaman.
Di tengah gelombang disrupsi digital yang terus bergerak cepat, generasi muda dituntut tak hanya cakap teknologi, tetapi juga berkarakter kuat.
“Ilmu saja tidak cukup. Diperlukan ketangguhan karakter agar tidak mudah goyah diterjang perubahan,” ujarnya.
Ajang Bertukar Gagasan
Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Pramuka Jawa Barat Atalia Praratya juga hadir.
Ia menyampaikan harapannya agar jambore tak hanya menjadi ruang berkemah dan bersenang-senang. Teapi juga tempat bertukar ilmu, nilai, dan pengalaman.
“Semoga kegiatan ini bisa dimanfaatkan untuk membentuk pribadi tangguh yang siap menghadapi kehidupan sehari-hari,” kata Atalia.
Menurut Atalia, Gerakan Pramuka kini tak bisa sekadar bernostalgia dengan tradisi masa lalu.
Ia harus relevan dengan zaman, menjadi wadah pembentukan karakter muda yang adaptif, kritis, dan siap bersaing.
“Melalui Pramuka, kami berupaya menyiapkan anak-anak muda Jawa Barat menjadi pribadi yang tangguh dan berkarakter,” ujarnya.
Di antara rimbun pohon pinus dan semangat muda yang menyala, jambore ini seperti jeda sejenak dari dunia digital.
Tapi justru di sinilah, karakter diuji dan dibentuk. Bukan di balik layar, melainkan di tengah alam, lumpur, dan kerja sama. ***