Ketua GIPI Jabar Tekankan Pentingnya Kepedulian dan Disiplin dalam Organisasi Pariwisata

KLIKNUSAE.com— Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat, Herman Muchtar  menekankan pentingnya kepedulian dan keseriusan dalam menjalankan organisasi pariwisata.

Hal itu ia sampaikan Herman secara tegas saat memberikan sambutan  dalam pembukaan acara Bincang Santai Insan Pariwisata.

Tema diskusi kalai ini yakni  mengangkat tema “Mengayuh Biduk Meniti Badai”, berlangsung di Grand Hotel Prenger, Kota Bandung, Sabtu, 10 Mei 2025.

Dalam sambutannya, Herman menekankan pentingnya keseriusan dalam menjalankan organisasi pariwisata.

Menurutnya, kemajuan sektor pariwisata hanya dapat dicapai bila ditopang oleh kepedulian dan kedisiplinan para pengurus.

“Saya akan mengganti pengurus yang tidak aktif dalam memberikan masukan-masukan untuk pengembangan sektor pariwisata,” ujar Herman dengan nada serius.

Ia menambahkan, asosiasi pariwisata harus dapat berjalan bersama dan berkolaborasi erat dengan pemerintah daerah.

Hal ini agar sinergi yang terbentuk bisa membawa dampak positif bagi industri pariwisata.

BACA JUGA: Pertemuan Penting GIPI Jawa Barat, Rumuskan Dampak Inpres No 1 Tahun 2025

Sementara itu, Ketua Umum DPP GIPI, Haryadi B. Sukamdani, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan pembahasan intensif bersama Komisi VII DPR RI terkait amandemen Undang-Undang Pariwisata.

Salah satu pokok penting yang dibahas adalah mengenai pembentukan Tourism Board.

“Kalau di Singapura, Tourism Board berada di bawah kementerian pariwisata dengan tujuan utama promosi wisata, yang pembiayaannya didukung penuh oleh pemerintah,” jelas Haryadi.

Ia menambahkan bahwa kondisi di Indonesia berbeda, karena pariwisata belum menjadi program prioritas nasional.

Akibatnya, lanjut Haryadi, kewenangan dan anggaran Kementerian Pariwisata menjadi terbatas.

“Karena bukan prioritas negara, maka pengembangan sektor pariwisata tidak pernah optimal,” tuturnya.

Acara ini dihadiri oleh pelaku industri pariwisata, perwakilan asosiasi, dan pemangku kepentingan lainnya.

Para peserta yang hadir,  sepakat bahwa diperlukan langkah strategis dan kolaboratif untuk membawa pariwisata Indonesia. Khususnya di Jawa Barat, agar mampu bangkit dan bersaing secara global.

Sampai berita ini diturunkan pukul 10.23 WIB, acara dialog masih berlangsung dengan pemaparan dari Presiden ASEANTA Eddy K Soemadilaga. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya