Dukung Kemenpar AirNav Tambah Slot Penerbangan
JELAJAH NUSA – Dukungan pencapaian 17 juta wisatawan mencanegara (wisman) terus mengalir. Kali ini datang dari AirNav Indonesia berkolaborasi dengan PT Angkasa Pura (AP) 1 dan AP 2, UPBU, dan maskapai penerbangan (airlines).
Mereka akan meningkatkan kapasitas slot penerbangan dan pembangunan infrastruktur di beberapa bandara. Tentu semangat ini tak lain adalah dalam upaya mendukung target pariwisata nasional pada tahun ini.
“Kami akan berkolaborasi dan sinergi dengan pengelola bandara (AP 1 dan AP 2), UPBU dan maskapai penerbangan sebagai kunci keberhasilan program-program meningkatkan keselamatan, kapasitas, dan efisiensi penerbangan di Indonesia,” kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto saat pertemuan dengan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sebagai rangkaian roadshow dukungan unsur 3A (Authorities – Airports & AirNavigation – Airlines) yang dilakukan di Gedung Sapta Pesona kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (13/2/2018).
Menpar Arief Yahya mengapresiasi dukungan AirNav Indonesia akan menambah slot penerbangan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan tahun ini mencapai 17 juta wisman.
“Penambahan slot penerbangan dibutuhkan untuk mendukung pariwisata. Sebab, sejumlah maskapai penerbangan juga sudah menyatakan kesiapannya menambah seat capacity,” kata Menpar Arief Yahya.
Menpar menjelaskan, dalam upaya memenuhi kebutuhan seats kita melakukan peningkatan kapasitas airport dengan berbagai strategi yakni; dengan pembangunan fisik, pengembangan bandara, dan pembangunan bandara baru.
“Tetapi semua ini tidak akan berjalan bila tidak ada penambahan slot penerbangan. AirNav sudah komit. Ini luar biasa. Terima kasih AirNav,” kata Arief Yahya.
Air connectivity menjadi kunci sukes dalam mendatangkan wisman, karena 80% wisman yang masuk ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara, sedangkan sisanya melalui laut dan cross-border land.
Sementara itu untuk mendukung target 17 juta wisman tahun ini dibutuhkan sebanyak 25, 5 juta international seats, sedangkan yang sudah tersedia sebanyak 23,9 juta seats sehingga masih kekurangan 1,1 juta seats.
Untuk meraih kunjungan 17 juta wisman di 2018, menurut Menpar Arief Yahya, perlu pertumbuhan Year on Year (YoY) minimal 22% dan kita hanya bisa mengandalkan Bandara Ngruah Rai Denpasar (DPS) dan Bandara Soekarno Hatta Cengkareng (CGK), sedangkan selain kedua bandara tersebut kontribusinya hanya 10%.
“Pintu masuk bandara DPS diharapkan bisa tumbuh di atas 22%, untuk ini perlu pengembangan kapasitas bandara DPS agar tersedia tambahan slot untuk penambahan frekuensi maupun rute baru,” kata Arief Yahya.
Ditambahkan Arief, jumlah international seats capacity baru yang harus dibangun di DPS tahun 2018 ini minimal 600.000 seats atau setara dengan penambahan 5 pesawat berbadan lebar atau WB (wide dody) ditambah 5 pesawat berbedan sedang atau NB (narrow body) setiap hari.
Sementara itu trafik internasional di Bandara Sam Ratulangi International Airport Manado (MDC), Lombok International Airport (LOP), dan Yogyakarta Adisucipto International Airport (JOG) yang tumbuh cukup tinggi di 2017 juta, Menpar Arief Yahya, mengharapkan perlu segera diantisipasi kapasitasnya agar bisa tetap tumbuh.
(adh)