Penuhi Janji Angkasa Pura I Tambah 2 Juta Seat Capacity
JELAJAH NUSA – PT Angkasa Pura I membuktikan komitmennya mendukung pariwisata Indonesia. Tengok saja actionnya di 2018 ini. Untuk mendukung target 17 juta wisatawan mancanegara, PT AP I siap menambah 2 juta seat capacity.
Dirut AP I, Faik Fahmi mengatakan, untuk memenuhi target 17 juta wisman di 2018, perlu pertumbuhan Year on Year (YoY) minimal 22%.
“Tidak bisa mengandalkan bandara selain Ngurah Rai Denpasar (DPS) dan Soekarno-Hatta Cengkareng (CGK), karena kontribusinya hanya 10%. Makanya pintu masuk bandara DPS diharapkan bisa tumbuh lebih dari 22%,” katanya.
Pengembangan kapasitas Bandara Ngurah Rai pun ikut dibidik. Arahnya, mengarah ke tambahan slot untuk penambahan frekuensi maupun rute baru.
“Jumlah internasional seats capacity baru yang harus dibangun di Bandara Ngurah Rai tahun 2018, minimal 600.000 seats, atau setara dengan penambahan 5 WB (Wide Body) daily + 5 NB (Narrow Body) daily,” jelasnya.
Planning pengembangannya pun sudah ada. Dari paparan Faik Fahmi, mulai September 2018, pergerakan pesawat per jam di Bandara Ngurah Rai Bali akan ditingkatkan menjadi 33 kali!
Action lain yang digarap adalah trafik internasional di Bandara Sam Ratulangi Manado, Lombok Internatioal Airport, dan Adi Sutjipto Jogja. Ketiganya juga tumbuh cukup tinggi di 2017.
Oleh karena itu, kapasitas di tiga bandara ini akan segera diantisipasi agar bisa tetap tumbuh.
“Airlines memerlukan stimulus untuk mengembangkan network-nya, maka dari itu AP I berharap bisa mendukung paket insentif bersama untuk mendorong pengembangan rute airlines,” tuturnya.
Insentif yang disiapkan AP I antara lain diskon landing fee hingga 100% untuk new routes/flights, free material promo for airport, dan incentives for pax growth.
Selain itu, Tourist Information Center (TIC) yang standar perlu didirikan di setiap bandara. Untuk hal ini, AP I akan ikut mengembangkan TIC sesuai prototype di T3 bandara Soekarno-Hatta.
Untuk 2018, ada jutaan calon wisman yang melakukan kunjungan Incentive Tour dari Pemerintah China melalui Charter EBTC (Korpri nya China).
Untuk itu, perlu extra-effort untuk menyiapkan slot bagi charter EBTC, di luar tambahan slot yang baru.
Karenanya, Unutilized Slot yang diblok Airlines akan dihilangkan. Operating hours bandara juga akan diperpanjang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya tak sungkan mengacungkan dua jempol terhadap PT Angkasa Pura yang komit mendukung pariwisata Indonesia.
Menurut Menpar, penambahan seat capacity dibutuhkan untuk mendukung pariwisata. Selama ini kapasitas seat sebanyak 19,5 juta yang disediakan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing, hanya cukup untuk memenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016. Sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017, dibutuhan tambahan 4 juta seat.
Sementara itu untuk mencapai target sebanyak 17 juta wisman di 2018, tambahan 3,5 juta seat sangat dibutuhkan.
Artinya, Indonesia butuh tambahan kapasitas menjadi 7,5 juta seat. Untuk 2019, angkanya dipastikan akan bertambah lagi. Jumlah riilnya adalah tambahan 3 juta seat, atau total dibutuhkan 10,5 juta seat lagi.
“Dalam memenuhi kebutuhan seat kita lakukan peningkatan kapasitas airport dengan strategi. Perlu pembangunan fisik, pengembangan bandara dan pembangunan bandara baru. Ini luar biasa. Terima kasih AP I,” kata Arief Yahya.
(adh)