Wonderful Indonesia Akan All Out Di ATF 2018
JELAJAH NUSA – Wonderful Indonesia siap berkibar di ASEAN Tourism Forum (ATF), Chiang Mai, Thailand, 24-26 Februari 2018. Kemenpar memboyong 42 induistri, dan semuanya, dipastikan akan all out agar tidak kehilangan momentum saat tampil di Chiang Mai International Exhibition and Convention Center.
Misi ganda diemban Kementerian Pariwisata. Selain promosi dan selling destinasi wisata, Wonderful Indonesia juga ikut mempromosikan event Asian Games 2018.
“Event ATF akan mempertemukan Seller Indonesia dengan kurang lebih 350 buyers internasional. Tidak hanya itu ada juga ribuan delegasi serta pengunjung dari negara tidak hanya kawasan Asia saja. Juga akan diliput 150 media internasional,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana.
I Gde Pitana memaparkan, pada partisipasi tahun ini Indonesia menampilkan paviliun seluas 182 m2 (21 booth), dengan menonjolkan Pelayanan Informasi Pariwisata dan ASIAN Games 2018.
Peserta yang bergabung pada booth Indonesia terdiri dari Travel Agent/Travel Operator, Hoteliers, dan Atraksi minat khusus. dari pemerintahan juga diikuti Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
“Kami membawa delegasi yang akan aktif berpartisipasi terdiri dari 42 industri full delegate dari destinasi unggulan di Indonesia,” katanya.
Mereka ini akan menawarkan paket-paket wisata, tentunya yang sudah siap untuk ditawarkan kepada para buyers.
“Terlebih tahun ini kita menjadi tuan rumah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, ajang ini akan kita manfaatkan,” tambah Pitana.
I Gde Pitana meminta agar Industri tour & travel, industri atraksi, hotel, resort, dan DMO intens melakukan promosi dan melakukan pertemuan bisnis dengan para buyers yang datang dari seluruh dunia.
Selain sebagai ajang mempromosikan Wonderful Indonesia, ATF 2018 diharapkan bisa menghasilkan transaksi bisnis paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan mancanegara skala besar ke Indonesia.
“Indonesia memandang penting kerja sama negara-negara ASEAN dalam industri pariwisata. Diharapkan dari kerja sama ini menciptakan dan meningkatkan kesadaran bahwa ASEAN sebagai kawasan tujuan wisatawan yang kompetitif di Asia Pasifik,” ujarnya.
Menurutnya promosi yang selama ini bertitik berat di branding dan advertising, mulai bergeser ke selling.
Branding sudah dilakukan gencar di tahun pertama, Advertising digeber tahun kedua. Tahun ketiga dan seterusnya sudah harus selling to the point.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan keikutsertaan Indonesia di ATF 2018 sangat penting dan strategis. Dijelaskan bahwa industri pariwisata itu mirip dengan telekomunikasi dan transportasi. Proximity atau kedekatan itu sangat menentukan sukses tidaknya sebuah program.
Bisa kedekatan geografis atau jarak, juga bisa kedekatan budaya atau kultural. “ASEAN itu ya dekat di jarak, juga akrab di budaya,” kata Arief Yahya,
Menteri asal Banyuwangi itu melihat ASEAN adalah market potensial. Asia Tenggara, pasar yang amat seksi untuk Pariwisata Indonesia.
Terlebih dengan Indonesia yang menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Menpar Arief meminta agar para seller mereview dan mempromosikan destinasi yang akan menjadi host pesta olahraga se Asia.
“Sedikitnya ada 24.000 wisatawan olahraga yang akan ke Palembang, Jakarta dan Bandung,” jelas Arief Yahya.
Mereka adalah atlet, ofisial, penonton, supporter, dari negara-negara peserta Asian Games itu.
“Ini momentum besar untuk mendulang devisa. Saat Asian Games nanti, kita bikin mereka datang ke destinasi yang keren-keren. Bahkan Baht Thailand dikeluarkan di Indonesia, biarkan Yen Jepang-nya keluar di Indonesia. Karena dengan seperti itu, masyarakat kita akan semakin makmur dan pembangunan kita semakin bagus, rakyat pun jadi sejahtera,” ungkapnya.
(adh)