Atlet Peraih Emas PON Naik Bus Umum, Kok Bisa, Ini Kata Gubernur
KLIKNUSAE.com – Atlet peraih emas PON asal Provinsi Jawa Barat Dheya Nazhira Nuramalina pulang naik angkutan umum. Kok bisa? Pertanyaan ini banyak bermunculan dari netizen.
Prasangka pun tak bisa dihindari. Ada yang menyebut pemerintah daerah tidak punya perhatian terhadap para atlet.
Terutama Dheya Nazhira , yang mampu menyumbangkan medali emas cabang olahraga selam PON XX Papua 2021 itu.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil pun langsung memberikan klarifikasi. Bahwa, kepulangan atlet Dheya menggunakan bus umum merupakan pilihan sang atlet untuk memberikan kejutan kepada keluarganya.
BACA JUGA: Kontingen PON XX Jabar Dapat Prioritas Vaksinasi, Disiapkan 2.000 Dosis
Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, Dheya tidak ingin menggunakan kendaraan yang sudah disediakan panitia. Sebab, Dheya tidak ingin kepulangannya disambut dengan meriah.
“Atlet kebanggaan ini memberikan keterangan bahwa ia ingin bikin surprise ke keluarganya dan tidak mau kepulangannya diramai-ramaikan oleh pemerintah setempat, sehingga memilih pulang naik kendaraan umum ketimbang yang disediakan panitia,” ujar Kang Emil seperti dikutip Kliknusae.com dari akun instagramnya, Kamis 14 Oktober 2021.
“Namun semua ini sudah dievaluasi kepada KONI Provinsi dan Kota/Kabupaten agar berkoordinasi dengan lebih matang, sehingga tidak menjadi salah prasangka. Tetap semangat untuk semua atlet Jawa Barat. Kemenangan sudah dekat. Insya Allah,” lanjutnya.
Kontingen Jawa Barat Masih Memuncaki Klasemen Perolehan Medali
Sebelumnya, atlet cabang olahraga selam peraih medali emas di PON XX Papua 2021, Dheya Nazhira viral seusai diisukan pulang ke kampung halamannya tanpa mendapat penjemputan khusus dari pemerintah.
Hal tersebut terjadi usai potongan video yang beredar di media sosial, terlihat Dheya didampingi ibunya, Desi Arisandi baru tiba di Kota Ciamis, Jawa Barat sambil membawa barang bawaan.
Dheya lalu mengatakan bahwa ia berangkat dari Bandung dengan menumpang bus umum.
Kemudian muncul isu bahwa Dhea tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah terkait kepulangannya seusai berlaga membela Jabar di PON Papua.
Peluang Jabar menjadi juara umum sangat terbuka lebar. Berdasarkan situs resmi KONI Jabar pada Kamis (14/10) pukul 08:00 WIB, Jabar masih memuncaki klasemen perolehan medali dengan 125 emas, 97 perak, dan 114 perunggu.
Berada di posisi kedua Jawa Timur yang sudah merangkum 106 emas, 86 perak, dan 80 perunggu. Sedangkan DKI Jakarta menempati peringkat ketiga dengan perolehan medali 100 emas, 87 perak, dan 96 perunggu. ***