Disuntik Vaksin Johnson, Seperti Apa Efek Sampingnya
KLIKNUSAE.com – Disuntik vaksin Johnson bisa mencegah gejala Covid-19 hingga 67,2 persen. Namun vaksin asal Belanda ini juga menyisakan efek samping setelah penyuntikan.
Sebagaimana diketahui, vaksin Johnson & Johnson atau vaksin Jassen merupakan vaksin teraru di Indonesia yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dengan keluarnya izin tersebut, vaksin ini akhirnya bisa dipakai untuk masyarakat Indonesia.
Sebanyak 500 ribu dosis dalam bentuk jadi, Sabtu 11 September sudah tiba di tana air. Vaksin covid-19 ini merupakan dukungan kerjasama dengan Pemerintah Belanda.
BACA JUGA: Ratusan Ribu Vaksin Johnson Sudah Tersedia, Ini yang Berhak Menerima
“Untuk pertama kalinya, Vaksin Janssen sebanyak 500 ribu dosis dari Pemerintah Belanda, ini adalah kedatangan dukungan, kerjasama Belanda yang ketiga kalinya,” kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.
Sementara itu, efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.
Selain itu, studi juga mengatakan bahwa vaksin ini aman untuk pencegahan Covid-19 pada orang berusia di atas 18 tahun.
Vaksin janssen ini juga disebut aman untuk orang dengan kondisi medis seperti hipertensi, penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung signifikan, obesitas, dan diabetes.
BACA JUGA: Wisata Vaksin ‘Jalanin’ PUTRI Jabar Dapat Respon Tinggi dari Peserta
Namun, sama seperti vaksin lainnya, vaksin ini memiliki beberapa efek samping, yakni:
- Sakit kepala
- Demam
- Menggigil
- nyeri dan kemerahan di tempat suntikan
- muntah
- diare
- mengantuk
- kelelahan
Kapan Munculnya Efek Samping Setelah Disuntik Vaksin
Efek samping ini biasanya muncul dalam satu sampai dua hari setelah mendapatkan vaksin. Selain itu, ada beberapa orang yang pingsan sekitar 15 menit setelah divaksinasi.
BACA JUGA: Kodim 0605 Subang Gelar Serbuan Vaksin di Taman Rekreasi Sari Ater
Dari 8 juta vaksinasi, terdapat 635 kali kejadian pingsan.
Pada kasus yang sangat jarang, efek samping vaksin Johnson & Johnson atau vaksin janssen dapat menyebabkan risiko pembekuan darah dengan trombosit rendah 3-15 hari setelah vaksin.
Efek samping ini terjadi 7 kali per 1 juta vaksin.
Pada kasus lain, beberapa orang juga melaporkan sindrom Guillain-Barré. Sindrom ini menyebabkan kelemahan otot dan terkadang kelumpuhan. Sindrom ini ditandai dengan kerusakan sel-sel saraf tubuh. ***
Sumber: CNN Indonesia