Menikmati Curug Mandala Di Tengah Perkebunan Teh Ciater
KLIKNUSAE.com – Menikmati Curuh Mandala di kawasan perkebunan Teh Ciater Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat memiliki sensasi sendiri.
Bagaimana tidak, biasanya air terjun berada di pedalaman atau menjorok di lereng-lereng pegunungan. Tetapi suasana ini, agak berbeda dengan lazimnya objek wisata curug.
Disebut juga Air Terjun Mandala, lokasi wisata ini berada di Blok Mandala, Perkebunan Teh Ciater, tidak jauh dari Gunung Tangkuban.
Untuk sampai ke lokasi, hanya butuh waktu sekitar satu jam perjalanan dari Kota Bandung. Masih cukup asri, air terjun ini tidak begitu ramai pengunjung.
BACA JUGA: Begini Kondisi Satu-Satunya Curug di Kota Bandung
Buat kalian yang menggunakan sepeda motor, bisa ditempuh dari Dago, Kota Bandung. Rutenya, Dago Giri-Lembang-Cikole-Gunung Tangkuban Parahu.
Jalan Menuju Kawasan Curug Terjejal Berbatu
Dari pintu masuk Gunung Tangkuban Parahu, perjalanan dilanjutkan sekitar 10 menit menuju Ciater, Kabupaten Subang.
Tidak ada petunjuk arah menuju Curug Mandala di sepanjang jalan. Patokannya adalah pabrik pengolahan teh milik PTPN VIII Ciater.
Setelah tiba di pabrik pengolahan teh PTPN VIII, perjalanan dilanjutkan melewati kebun teh dengan medan berbatu.
Jika ingin ramai-ramai, bisa sewa kendaraan jeep jenis land rover dengan harga Rp 1,9 juta untuk 4 jam bolak-balik.
Banyak vendor jeep yang menyediakan jasa untuk mengantar wisatawan menikmati keindahan perkebunan teh, perbukitan dengan jalan yang dijamin akan mengundang adrenalin.
“Saat ini cuacanya sedang baik. Pas banget, kalau ingin menikmati Curug Mandala. Lebih indah lagi, kalau start-nya dari pagi hari, karena masih bisa menikmati suasana berkabut,” kata Ipha, staf marketing Sari Ater Hotel & Resort, Sabtu 28 Agustus 2021.
Pihaknya menyediakan jasa untuk sewa jeep menuju ke lokasi Curug dan kawasan sekitarnya. Pengunjung tinggal duduk manis, driver akan menemani menelusuri jalan berbatu penuh sensasi.
Namun, buat kalian yang akan masuk untuk menikmati Curug Mandala dengan kendaraan sepeda motor tak perlu khawatir. Motor transmisi matik masih bisa menjelajah, meski harus ekstra hati-hati karena jalanan lumayan berat.
BACA JUGA: Taman Rekreasi Air Panas dan The Ranch Ciater Kembali Dibuka
Lebih Asyik Menggunakan Kendaraan Jeep 4×4
Sebaiknya menggunakan sepeda motor trail atau mobil jenis sport utility vehicle (SUV) dengan sistem gerak 4×4.
Pengunjung dipastikan akan melupakan rasa lelah sepanjang perjalanan, setelah tiba di lokasi. Air yang mengalir dari tebing batu berundak dua dengan ketinggian sekitar 20 meter, memercikan air yang sangat sejuk.
Air terjun Curug Mandala tidak terlalu deras sehingga sangat cocok untuk duduk-duduk sambil bermain air. Bisa juga berenang di kubangan air dangkal yang tertampung di bebatuan.
Tidak hanya satu, ternyata ada dua air terjun. Lokasi air terjun kedua harus ditempuh dengan berjalan kaki menuruni jalan tanah sekitar 50 meter di bawah air terjun berbatu.
BACA JUGA: Kulineran Lagi di Ciater Yuuk, Nanti Kalau Corona Sudah Usai
Air terjun kedua memiliki ketinggian sekitar 40 meter. Air yang turun pun lebih deras.
Bisa Mendirikan Tenda Dekat Air Terjun
Namun, sungai yang dialiri dari air terjun ini sangat dangkal. Ketinggian airnya hanya sekitar 20 sentimeter sehingga sangat nyaman untuk bermain air.
Pengunjung yang ingin berkemah bisa menggelar tenda di camping ground yang lokasinya berada sekitar 20 meter dari air terjun pertama.
Toilet bersih serta mushala yang juga bersih tersedia di camping ground ini.
Ramdani (31) penjaga kebersihan Curug Mandala mengemukakan, bagi yang ingin Camping per orang dikenakan biata sebesar Rp 35.000.
“Itu sudah termasuk kayu bakar, parkir motor atau mobil dan tiket kunjungan Rp 10.000 per orang,” jelasnya.
Ramdani menambahkan, kunjungan wisatawan ke Curug Mandala belum terlalu banyak. Bahkan pada akhir pekan, jumlah pengunjung tidak sampai 100 orang.
“Pengunjung paling jauh dari Jakarta. Ada yang dari Cikampek, Bekasi. Yang dari jauh itu biasanya yang camping,” jelasnya.
Wisata alam ini baru dibuka tahun 2009. Tempat wisata ini dikelola oleh PTPN VIII bekerja sama dengan karang taruna desa sekitar. ***