Vaksinasi Di Mal, APPBI Jawa Barat Masih Menunggu Juknis
BANDUNG, KLIKNUSAE.com – Rencana program vaksinasi di mal yang ada di Jawa Barat masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juknis).
Sejauh ini Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) baru menerima wacana sebagai sentra vaksin saja.
“Kalau pelaksanaan belum berjalan ya. Kami masih menunggu lebih lanjut, bagaimana teknisnya. Bisa saja nanti bekerja sama dengan lembaga, seperti kepolisian, TNI dan lainnya. Jadi, setiap pengunjung yang datang bisa melakukan vaksin,” kata Koordiator Bandung Raya Komite Tetap Perizinan APBBI Jabar, Ahmad Kosim Asmari ketika dihubungi Kliknusae.com, Rabu 11 Agustus 2021.
BACA JUGA: Menparekraf Apresiasi Gerak Cepat PHRI Jabar Dalam Serbuan Vaksinasi
Menurut Ahmad, untuk karyawan mal Jawa Barat sendiri program vaksinasi sudah berjalan dan mencapai 95 persen.
Sejak perpanjangan PPKM Level 4, Mal sudah memberlakukan syarat pengunjung yang sudah divaksinasi.
“Mereka yang datang, harus sudah di vaksin. Sedangkan untuk kapasitas pengunjung, masih dibatasi 25 persen,” jelas Ahmad.
Pemda Jabar Akan Jadikan Mal Sebagai Sentra Vaksinasi
Sebagaimana diketahui, Pemda Jabar berencana menyediakan Sentra Vaksinasi COVID-19 di mal atau pusat perbelanjaan yang sudah dapat beroperasi selama PPKM Level 4.
Inovasi itu digagas untuk mempercepat sekaligus memperluas cakupan vaksinasi di Jabar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan sentra vaksinasi COVID-19 diharapkan memudahkan masyarakat yang akan mengunjungi mal untuk mendapatkan vaksin COVID-19.
BACA JUGA: PHRI: Vaksinasi Pelaku Pariwisata Jabar Sudah 80 %
Sedangkan, masyarakat yang belum divaksin karena kesehatan harus menunjukkan hasil tes COVID-19, baik PCR ataupun tes rapid antigen.
“Jadi, mal bisa sesuai harapan (dapat kembali beroperasi), tetapi kita juga bisa dibantu ada peningkatan vaksinasi. Inovasi ini akan ditindak lanjuti oleh Sekretaris Daerah Jabar,” kata Ridwan Kamil dalam jumpa pers virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa 10 Agustus 2021.
Merujuk Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021, mal yang berada di daerah level 3 dan 2 dapat beroperasi dengan berbagai pembatasan.
Selain itu, ada empat daerah level 4 yang akan uji coba membuka mal. Keempat daerah itu yakni DKI Jakarta, Kota Bandung, Kota Semarang, dan Kota Surabaya.
BACA JUGA: Garut Menangis, Puluhan Hotel Kibarkan Bendera Putih, Ada Apa ini
Jabar Targetkan Kekebalan Komunal Atau Herd Immunity
Dikatakan Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar menargetkan kekebalan komunal atau _herd immunity_ terbentuk akhir 2021.
Untuk mengejar target tersebut, penyuntikan vaksin COVID-19 setiap harinya terus ditingkatkan. Saat ini, penyuntikan vaksin di Jabar sudah mencapai hampir 150.000 dosis per hari.
“Kita sudah meningkatkan tiga kali lipat penyuntikan per harinya, dari 50.000 dosis menjadi hampir 150.000 dosis. Kita sudah tertinggi nomor dua setelah DKI Jakarta. Jakarta dengan infrastrukturnya itu 180.000, kita hampir 150.000. Jadi sudah sangat tinggi,” ucapnya.
“Tapi itu tidak cukup. Oleh karena itu, kita akan tingkatkan ke 450.000 dosis per hari sampai Desember dengan memaksimalkan puskesmas yang belum optimal, berkeliling jadi tidak hanya di puskesmas tapi ke desa-desa,” imbuhnya.
BACA JUGA: Menteri Kesehatan Targetkan 200 Ribu Vaksinasi di Jawa Barat Dalam Sehari
Selain itu, untuk mempercepat penyuntikan vaksin COVID-19, Pemda Provinsi Jabar akan berkoordinasi dengan klinik-klinik dan rumah sakit untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19. Mobil vaksinasi COVID-19 pun sudah dipersiapkan.
“Kemudian inovasi pihak ketiga, ada sentra vaksinasi di industri, mall, di mana-mana. Kami berharap Desember selesai dengan catatan jumlah vaksin yang diberikan ke Jabar itu minimal 15 juta dosis vaksin sebulan,” kata Kang Emil.
Masyarakat Jabar Yang sudah Divaksin Mencapai 6,9 Juta Orang
Berdasarkan data pen-prod.udata.id pada 10 Agustus 2021, masyarakat Jabar yang telah mendapat vaksinasi COVID-19 dosis pertama sebanyak 6.922.375 orang.
Adapun untuk dosis kedua sebanyak 3.402.548 orang.
BACA JUGA: Vaksinasi Gotong Royong Kolaborasi Kadin Mulai Berlangsung di Jabar
Pada periode yang sama, total distribusi vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat ke Jabar sebanyak 13.346.384 dosis.
Sedangkan realisasi sudah mencapai 10.181.667 dosis atau 76,28 persen dari total distribusi.
Adapun sisa distribusi-realisasi sebanyak 3.164.717 dosis akan digunakan untuk dosis kedua yang membutuhkan 3.469.079 dosis.
Artinya, saat ini, Jabar kekurangan vaksin COVID-19 untuk dosis kedua sebanyak 304.362 dosis.
“Jadi saya keberatan kalau vaksinasi disebut Jabar masih rendah. Kita ini menghabiskan apa yang dikasih. Jadi jangan selalu mengukur dari persentase. Jumlah yang diberikan ke DKI dan Jabar itu mirip-mirip dan kita habiskan dengan kecepatan yang hampir sama,” ujar Kang Emil.
“Kalau dipersentasekan terhadap jumlah penduduk, maka memang terlihat rendah. Tapi, bukan rendah karena kinerja. Jadi kalau boleh membandingkannya dengan absolut atau jumlah yang sudah disuntikkan,” katanya. ***