Sandiaga Minta Bendera Putih Garut Diganti Merah Putih, Ini Alasannya
KLIKNUSAE.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno meminta agar bendera putih Garut diganti dengan merah putih.
” Di Garut kemarin, bendera-bendera putih itu kita jadikan sebagai pemicu untuk diganti bendera merah putih. Benderanya diserahkan kepada para pelaku ekonomi kreatif untuk dijahit. Ini untuk menunjukan, kita terus menyemangati para pelaku pariwisata,” kata Sandiaga Uno seperti dikutip Kliknusae.com dari akun instagramnya @sandiuno, Rabu 28 Juli 2021.
Ia beralasan kenapa harus bendera merah putih yang dikibarkan. Tentu, selain momentumnya menyambut 17 Agustus—sebagai peringatan hari kemerdekaan juga untuk menyemangati para pelaku pariwisata untuk tidak putus asa.
“Kita ada bersama teman-teman. Jangan putus asa, tetap semangat dan mudah-mudahan pandemic ini segera berlalu,” pesannya.
BACA JUGA: Garut Menangis, Puluhan Hotel Kibarkan Bendera Putih, Ada Apa ini
“Saya tegaskan bahwa Kemenparekraf berkomitmen untuk selalu hadir dengan solusi konkret dan terasa manfaatnya seperti Dana Hibah, Bantuan Insentif dan program vaksinasi nasional,” janji Sandiuno saat melakukan pertemuan secara virtual dengan Bupati dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Gunung Kidul, DIY.
Ia sendiri mengaku telah mendengar keluh kesah masyarakat Gunung Kidul yang mengibarkan bendera merah putih sebagai simbol ketidaksanggupan menjalankan usahanya akibat Covid-19.
Hibah Pariwisata Menjadi BUPP
Sandiaga juga menjelaskan, saat ini Kemenparekraf tengah menyesuaikan dan memfinalisasi skema Hibah Pariwisata menjadi menjadi BPUP.
Basis data usulan BPUP 2021 didapat dari data BPKM terkait perusahaan di sektor pariwisata yang terdaftar di Online Single Submission (OSS) dan berdasarkan data BPS jumlah tenaga kerja.
BACA JUGA: DPRD Dukung Aksi PHRI Garut Kibarkan Bendera Putih ‘Menangis’
“Untuk BIP saat ini on progres tahapannya, tengah memasuki kurasi proposal. Doakan dapat segera selesai dan segera didistribusikan,” ungkapnya.
Menurutnya, di kawasan Gunung Kidul juga terdapat destinasi wisata yang digunakan sebagai sentra vaksinasi.
“Ini merupakan langkah yang cerdas untuk membantu percepatan program vaksinasi. Kita ingin memberikan solusi yang konkret yang bisa tereksekusi bagi masyarakat yang membutuhkan,” tandasnya.
Kemenparekraf sudah melakukan vaksinasi dari sisi sektor kesehatan, dan kita dorong juga program kemanusiaan dan program sosial.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengemukakan situasi pandemi ini dialami seluruh para pelaku parekraf di tanah air.
Seperti diketahui, usai pemerintah mengumumkan perpanjangan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021, para pelaku pariwisata di Gunung Kidul menyatakan menyerah.
***