Mau Wisata Di Kawasan Industri, Sambangi BIT Jababeka Cikarang
JELAJAH NUSA – Pariwisata Indonesia seperti tidak pernah kehabisan bahan bakar. Kali ini, ada kawasan industri yang ikutan on memanaskan pariwisata Indonesia. Pertengahan bulan ini, ada Jababeka Convention Center, Cikarang, yang diset jadi destinasi wisata via Bekasi Industrial Tourism (BIT). Dan acaranya, siap dinikmati mulai 17 Januari 2018.
Suguhan acaranya dijamin keren. Semua diset sangat maksimal. Cantolannya Samsung Industrial Tour di Korea.
Diprakarsai oleh PT Jababeka Tbk, BIT akan berfungsi sebagai meeting-point ABG-C yaitu tempat berkumpulnya para Akademisi, Bisnis atau pelaku industri serta komunitas.
“Kawasan ini memiliki potensi kekayaan yang cukup besar untuk dimanfaatkan. Bukan sekedar kawasan industri tetapi juga sebagai kawasan wisata dan edukasi,” kata Kepala Jababeka Group Setyono Djuandi Darmono, Sabtu (6/1).
Jaminan patennya acara pun terlihat dari jumlah peserta pada perhelatan BIT. Tak kurang 48 hotel, 215 restoran, 15 executive spa, 21 business club, 3 lapangan golf, 1 stadium olahraga, 1 waterpark, 7 entertainment center, Jakarta Heli Club (JHC) dan Kereta Api Wisata ikut memeriahkan acara tersebut.
Bukan hanya itu saja. Pameran Seni Lukis kelas dunia bertajuk “Indonesia Art Exhibition Standing with the Masters” pun dihadirkan. Pameran tersebut akan diikuti galeri-galeri papan atas Indonesia.
Mereka akan menampilkan karya lima maestro senirupa Indonesia versi OHD yaitu Affandi, Kartika Afandi, Hendra Gunawan Soedibio serta H. Widayat.
“Kita garap maksimal. Kita gandeng semua untuk meramaikan BIT. Acuannya Educational Tour, Educational Entertainment, Educational Training Development, Cultural Culinary Center dan Audio Tour,” ujar Darmono.
Bagi dunia pariwisata khususnya pariwisata domestik, BIT diharapkan dapat menciptakan kenaikan jumlah kunjungan dan “traffic load” kegiatan ke destinasi industri.
Selain itu mendorong tingkat ekonomi pariwisata di destinasi industri tersebut.
“Rekreasi industri bersifat experience learning atau outing class. Ini dapat mengembalikan esensi dari study tour yang seharusnya mengedepankan nilai edukasi yang penuh fun & joy. BIT ini adalah jawabannya,” lanjut Darmono.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikutan happy dengan even kreatif tersebut. Menurutnya, industrial tourism merupakan potensi yang layak dikembangkan.
“Industrial tourism di Indonesia potensinya sangat besar. Jika digarap serius pasti akan semakin berkembang. Jepang misalnya sudah lama mengembangkan industrial tourism,” ungkap Arief.
Dan merupakan salah satu jualan utama pariwisata mereka. Yang penting konsisten serta serius menggarapnya.
“Saya yakin akan semakin berkembang dengan baik,” pungkas Arief.
(adh)