Wow…Sensasi Puser Elmu Seperti Di Kutub Selatan
JELAJAH NUSA – Bandung memang selalu memberi kejutan. Tiba-tiba kini muncul “Kutub Selatan” lengkap dengan badai saljunya. Brrr..dingin pastinya.
Iya, kini tidak perlu jauh-jauh ke Kutub Selatan untuk merasakan dinginnya es. Datang saja ke Bandung, karena ada wahana yang bisa membuat suasana cukup berasa di Kutub Selatan.
Adalah Puser Elmu atau Gedung Science Center yang dimiliki Pemkab Bandung. Di gedung ini terdapat ruangan Augmented Reality (AR) Sabilulungan. Letaknya berada di pojok kanan lantai 1. Ukuran ruangannya sekitar 10×6 meter dengan kapasitas sekitar 25 meter.
Begitu masuk akan merasakan sendiri sensasi dingin Kutub Selatan di sini. Di ruangan tersebut terdapat layar besar yang memperlihatkan gambar para pengunjung yang masuk ke ruangan tersebut.
Sebenarnya ruangan ini hanya ruangan kosong. Namun dengan teknologi 3D, para pengunjung seakan-akan berada di Kutub Selatan.
Suasana dingin berasal dari sejumlah alat pendingin, sedangkan suara badai berasal dari sound system yang ada di ruangan tersebut.
“AR Sabilulungan untuk menarik perhatian pengunjung terutama anak-anak,” kata Bupati Badung Dadang M Naser,belum lama ini, saat menjelasakan wahana baru tersebut di di Gedung Science Centre.
Dadang juga mengungkapkan, di dalam ruangan itu pengunjung bisa berfoto ria. Nantinya setelah keluar dari ruangan, pengunjung langsung mendapat selembar foto ukuran A4.
“Fotonya 3D, foto dengan ikan dan hewan lainnya. Itu teknologi yang harus diketahui anak-anak,” ungkap Dadang.
Dengan tampilan 3D itu, para pengunjung juga dapat berinteraksi dengan hewan yang muncul seperti bisa melihat kibasan ekor ikan paus yang muncul ke permukaan, berinteraksi dengan penguin, beruang kutub dan hewan lainnya.
Selain menyerupai Kutub Selatan, ruangan itu juga dapat diubah menjadi tampilan lainnya seperti di luar angkasa. Dan pengunjungnya bisa menjelajahi tata surya dengan melihat planet-planet yang ada di luar angkasa.
Saat ini pengelola masih menyempurnakan grafis 3D di ruangan tersebut agar lebih menyerupai tampilan aslinya.
Salah satu pengunjung Cepi Kurnia (16) mengatakan, dia baru pertama kali masuk ke ruangan itu. Cepi merasa senang dapat masuk, karena menurutnya melalui ruangan tersebut ia dapat menambah ilmu pengetahuan terutama ilmu tentang teknologi 3D.
“Pas masuk ke ruangan itu kita seperti nyata sedang berada di padang salju yang berdekatan dengan laut es, apalagi setelah muncul hewan-hewan yang biasa hidup di salju, semua yang saya lihat di dalam ruangan itu seperti nyata,” ujarnya.
Selain memiliki ruangan Augmented Reality, di gedung ini juga terdapat museum mini yang menampilkan sejarah Kabupaten Bandung dan keragaman Suku Sunda.
Mulai dari pakaian, alat musik, senjata, dan lainnya. Di lantai dua ada Bookless Library System, Lab Bahasa, dan di lantai tiga ada ruangan 4D Cinema dan ilmu tata surya.
Kehadiran Bookless Library System atau perpustakaan digital kini menjadi magnet baru bagi warga Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Bandung Tri Heru Setiati mengatakan perpustakaan digital atau perpustakaan tanpa buku bisa dinikmati menggunakan aplikasi digital, yang ada di smartphone.
Tri mengungkapkan di perpustakaan digital yang berada di Puser Elmu atau sebutan Gedung Science Center itu memiliki koleksi buku sebanyak 3.000 buku.
“Karena saat ini merupakan era digital, masyarakat dan pelajar dimudahkan dalam mengkonsumsi buku bacaan hanya dengan memanfaatkan smartphone,” ungkapnya.
Bagi para pengunjung yang ingin membaca buku digital di Puser Elmu dapat nengunduh aplikasi ELFAN Bookless library System di app store.
Buka aplikasi itu dan arahkan kamera smartphone ke barcode buku yang ada di gambar dan terpampang di tembok Puser Elmu lantai dua, maka buku tersebut sudah dapat dibaca.
“Harapan kami dengan adanya perpustakaan digital ini dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Bandung,” harapnya.
(adh)