Keuntungan Hadirnya Bandara Kertajati Bagi Warga Setempat

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghadiri penutupan pendidikan dan pelatihan (diklat) 42 peserta Aviation Security (Avsec) atau tenaga keamanan untuk Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka. Foto:IG

JELAJAH NUSA –  Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menyebutkan bahwa kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka akan berdampak positif pada kehidupan sosial pada warga setempat.

“PT BIJB selaku pelaksana pembangunan bandara pun berkomitmen tetap berdayakan masyarakat sekitar dengan menyerap tenaga lokal saat akan hadirnya Bandara Kertajati,” kata Ahmad Heryawan, di Bandung, Selasa.

Menurut Aher, selain pembangunan fisik bandara yang terus dilakukan dan dilalui, mulai dari pencanangan hingga pembangunan sarana pra-sarana secara bertahap, pembangunan SDM pun hari demi hari terus dilakukan semaksimal mungkin.

“Pembangunan SDM hari demi hari dipenuhi dengan baik sebagai sebuah persyaratan hadirnya bandara. Ini tenaga lokal terdekat dengan bandara dan ini kebanyakan berasal dari Majalengka,” katanya.

Ini akan menjadi komitmen. Kalau ada rekrutmen dan pelatihan kewirausahaan biar tidak ada kerugian sosial yang ada keuntungan bersama-sama

“SDM apapun dahulukan masyarakat setempat khususnya Majalengka. Kita akan laksanakan. Ini dilakukan agar kita semua mampu berkomitmen dan kehadiran BIJB dinikmati semua pihak. Yang menikmati harus utama masyarakat Majalengka,” kata dia.

Ia menuturkan rekrutmen tenaga di berbagai bidang pengoprasian di bandara, juga dilakukan secara bertahap.

“Sebagai sebuah persyaratan hadirnya pengoprasian BIJB yang sigap, siap, dan mantap, salah satu langkah yang dilakukan yaitu pendidikan dan pelatihan Avsec di penghujung tahun kemarin,” kata Aher.

Sementara itu, salah seorang warga Kabupaten Majalengka yang lolos menjadi petugas Avsec Bandara Kertajati Agung Setiawan (19) mengaku bahagia bisa lolos seleksi tersebut.

Agung ingat betul bagaimana rumahnya di Desa Cintakarya lenyap karena terdampak dari hadirnya Bandara Kertajati.

Bukannya menyalahi keadaan, Agung harus berpikir sebaliknya. Keadaan yang lebih baiklah yang harus dibuat dengan lebih baik dan dirinya yakin Bandara Kertajati mentransformasi Majalengka termasuk keluarga kecilnya.

“Saya merupakan warga yang terdampak. Dari situ motivasi saya besar bagaiaman caranya ke depan saya yang asli dari Kertajati tidak menjadi penonton di rumah sendiri,” kata dia.

Agung mendengar PT BIJB selalu menggaungkan bahwa warga Majalengka terutama yang terdampak atas hadirnya bandara akan diprioritaskan.

Saat itu Agung meminta restu agar perjalanannya menjadi petugas Avsec berjalan mulus pada dua orang tuanya Hasanudin dan Tarni.

“Saya ingin merubah keadaan keluarga saya. Bapak saya hanya seorang petani. Sedangkan ibu saya tidak bekerja. Makannya keinginan saya bekerja di Bandara sangat besar,” kata dia.

“Alhamdulillah saya kemarin dilantik tentu setelah pelantikan ini saya mau banget untuk bisa bekerja di Bandara Kertajati. Semoga dengan hadirnya BIJB, bandara, Majalengka dan seluruh warganya bisa terangkat,” kata dia.

Warga lainnya yakni Dede Tarifudin menuturkan Perjuangan untuk menjadi Avsec BIJB tak lama lagi terwujud.

Dede dan Agung menjadi orang yang beruntung bisa menapakan kaki sampai tahap akhir dalam diklat Avsec yang digagas PT BIJB dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).

Dede ingin memutus mata rantai garis kemiskinan keluarganya.

“Saya ingin buktikan diri bahwa tidak selamanya keluarga saya seperti ini,” kata dia.

Seteleh memegang lisensi Avsec basic, Dede ingin membuktikan bahwa kehadiran Bandara Kertajati akan membawa dampak positif buat warga setempat dan akan mentransformasi wajah Majalengka yang dulunya tertinggal dan kini maju.

“Saya yakin warga Majalengka juga bangga dengan adanya BIJB, karena yang tadinya orang tidak tahu Majalengka sekarang jadi tahu Majalengka,” ujar dia.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya