Begini Kondisi Satu-Satunya Curug di Kota Bandung
BANDUNG, Kliknusae.com – Curug biasanya terdapat di daerah yang cenderung asri seperti hutan, atau gunung.
Namun, siapa sangka terdapat juga curug di wilayah Kota Bandung. Namanya, Curug Sigay terletak di Gegerkalong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Persinya, curug ini terletak di Babakan Nagawir, Jl. Geger Arum Baru, Geger Kalong Girang, Bandung (dekat kampus UPI). Curug ini menjadi perbatasan antara wilayah kota Bandung dengan KBB.
Ketua RT 04 RW 06 Geger Kalong, Supriatna mengatakan bahwa curug ini sudah aktif digunakan warga sekitar sejak tahun 1975.
“Jadi mulai aktif digunakan warga sekitar dari tahun 1975, karena awalnya daerah hutan, warga sering mengambil kayu bakar” kata Supriatna, Rabu, 5 Mei 2021.
Curug tersebut digunakan warga untuk mandi, bermain bahkan kegiatan memancing. Namun hingga saat ini, Curug Sigay belum dikelola dengan baik karena masih terlihat kotor dan terbengkalai.
Supriatna melanjutkan bahwa pihaknya bersama warga telah melakukan forum diskusi khusus dengan Pemkot untuk membahas pembenahan curug tersebut.
“Saya dan beberapa warga lainnya pernah diundang oleh Pemkot ke salah satu hotel untuk membahas pembenahan curug, namun prosesnya terhenti semenjak pandemi,” lanjutnya.
Perencanaan pembangunan curug tersebut, lanjut Supriatna telah berjalan sekitar 15 persen sebelum akhirnya terhenti begitu virus corona merebak.
“Sebenarnya pembenahan sudah berjalan. Warga bersama dinas pertamanan dan program citarum harum sering bikin operasi bersih setiap hari Kamis dan Jum’at,” Supriatna menjelaskan.
Sementara, salah satu warga, Tonika mengatakan bahwa saat ini curug terkesan terbengkalai. Bahkan, seringkali terdapat sampah dari aliran airnya.
“Sekarang curug sudah banyak sampah kiriman dari daerah yang dilalui aliran sungai sebelum sampai ke curug,” kata Tonika.
Namun dirinya berharap masalah ini bisa teratasi sehingga Curug Sigay menjadi tempat wisata yang dikelola untuk keuntungan warga.
“Sebagai masyarakat berharap curug cepat dibenahi, jadi nanti bisa dikelola oleh warga sebagai tempat wisata,” kata Tonika.
Pewarta: Java Anggara
Editor : Adhi