Presiden Janjikan Bandara Kertajati Selesai 2018
JELAJAH NUSA – Kepastian Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) bisa beroperasi tahun depan semakin optimis. Ini setelah Presiden Joko Widodo meyakinkan bawah bandara di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka,pada pertengahan 2018 mendatang sudah bisa didarati seluruh maskapai.
Bandara ini merupakan satu dari tiga bandara di Jawa Barat yang akan dikembangkan pemerintah selain di Tasikmalaya yakni Bandara Wiriadinata dan Sukabumi.
“Saya sampaikan bahwa pada pertengahan tahun 2018, Insya Allah airport baru di Kertajati sudah bisa kita selesaikan dan kita pakai,” ujar Jokowi saat memberikan dalam sambutan pada acara peringatan ulang tahun Angkatan Muda Siliwangi (AMS) di Bandung, Kamis (28/12/2017).
Menurut Presiden, Bandara Kertajati merupakan bandara baru yang bisa mendorong mobilitas orang dan barang di Jawa Barat. Apalagi Bandara Soekarno-Hatta dan Husein Sastranegara Bandung sudah begitu sibuk melayani arus lalu lintas udara setiap harinya.
Kehadiran Bandara Kertajati yang disebut sebagai bandara terbesar kedua di Indonesia ini bisa menjadi solusi pemecah kepadatan. Bandara ini pun menjadi penyangga dua bandara di Tangerang dan Bandung.
“Ini adalah airport yang sangat besar dan juga akan sangat bermanfaat mendorong mobilitas barang dan orang teutama yang berada di Jawa Barat. Kita harap di sini bisa betul-betul menggerakan ekonomi kita,” sebut Jokowi.
Smentara itu Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengemukakan bandara Kertajati akan dilengkapi kawasan khusus yakni aerocity. Berdiri di atas 3.400 hektar atau dua kali lipat dari luas bandara, ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Sampai 24 Desember 2017, Bandara Kertajati sudah menyatakan kesiapan beroperasi pada tahun depan di mana progres pembangunannya untuk sisi darat sudah mencapai 84,5 persen.
“Terkait progres untuk sisi darat, sampai dengan 24 Desember ini sudah mencapai 84,45 persen,” ujar Virda.
Pembangunan untuk sisi darat di mana PT BIJB menjadi pelaksana pembangunan ini, dibagi ke dalam tiga paket pengerjaan.
Paket-paket inilah yang meliputi pekerjaan infrastruktur berupa terminal, jalan, dan penunjang lainnya seperti BMKG, Pertamina, dan perangkat keamanan kebakaran.
Bergeser untuk kesiapan runway yang nantinya akan dibentangkan sampai 3.500 meter x 60 meter oleh Kementerian Perhubungan saat ini progresnya sudah lebih dari pada 90 persen.
Dengan panjang runway tersebut, BIJB diproyeksikan menjadi bandara haji di 2018, karena bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Begitu pun dengan fisik pembangunan tower sebagai fasilitas navigasi penerbangan yang dioperasikan Airnav sudah hampir rampung. Tower dengan ornamen kujang tersebut saat ini tinggal dilakukan finishing.
(adh/kom)