Wisata Mistis Bakal Jadi Daya Tarik Andalan di Indonesia. Seru atau Seram?
Kliknusae.com – Wisata mistis diprediksi bakal jadi daya tarik untuk mengundang wisatawan. Beruntungnya, Indonesia punya cukup banyak tempat yang mendukung wisata tersebut.
Prediksi tersebut tak lepas dari minat wisatawan terhadap wisata khusus ini. Hal yang dicari adalah pengalaman tertentu saat melakukan wisata tersebut. Wisata mistis diyakini bakal berkembang beriringan dengan wisata khusus lainnya.
Diketahui delapan wisata minat khusus lainnya adalah Wisata Perdesaan, Wisata Pendakian, Wisata Olahraga Marathon, Wisata Bahari Kapal Layar dan Selam, Gunung dan Olahraga Paralayang, Wisata Olahraga Arung Jeram, Wisata Gua dan Paramotor, Ekowisata, serta Wisata Relawan.
“Seminar tempo lalu ingin memberi gambaran kepada khalayak kalau saat ini permintaan pariwisata juga berubah dari mass dan low content menjadi niche, customize dan high content. Jadi industri pariwisata harus terus menggali pasar yang potensial dengan minat khususnya seperti apa,” kata Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Dr. Diaz Pranita, dilansir dari Antara.
Diaz juga menyebutkan wisata mistis sudah lebih dulu berkembang di negara lain. Di antaranya di Inggris, Perancis hingga Jerman.
Wisata mistis tumbuh sebagai bagian dari “dark tourism“, yakni wisata dengan daya tarik sejarah, perang, ketegangan ekonomi politik hingga legenda urban dari suatu kaasan atau negara. Wisatawan biasanya memuaskan rasa ingin tahu dan penasaran terhadap cerita tersebut, hingga biasanya dapat memetik pesan dari sejarah tersebut.
Diaz melanjutkan bahwa masyarakat Indonesia sangat suka hal-hal yang berbau mistis karena nenek moyang kita menganut animisme. Lalu banyak daerah di Indonesia yang memiliki cerita “gelap” berhubungan dengan sejarah dan budaya sekitarnya. Misalnya Alas Purwo, Pelabuhan Ratu, Trunyan, Laut Selatan, Toraja.
Dirinya juga mengingatkan agar berhati-hati dalam pengembangan wisata mistis ini agar tidak menjadi bumerang bagi daerah tersebut.
“Jangan sampai hal ini membuat orang-orang justru ogah mendatangi kawasan tersebut. Karena dasarnya setiap destinasi pasti ingin dikenal sebagai destinasi yang tumbuh, dinamis dan optimistis,” kata dia. (JV/TSS)