Disparbud Jabar Dorong PUTRI Menjadi Garda Kebangkitan Pariwisata
BANDUNG, Kliknusae.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mendorong agar asosiasi Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) menjadi garda kebangkitan pariwisata di Jawa Barat.
Di masa pandemi sektor pariwisata masih bisa memberikan kontribusi untuk perekonomian di wilayah Jawa Barat.
Meski secara umum terjadi penurunan pengunjung secara signifikan, namun usaha PUTRI untuk kembali memberikan pelayanan kepada wisatawan tidak mengendor.
“Oleh sebab itu, kami akan mendukung penuh, bagaimana PUTRI bisa bersinergi dengan Dinas Pariwisata untuk mengembangkan objek wisata, sekaligus juga membangkitkan kembali tingkat kunjungan wisatawan ke Jawa Barat,” demikian disampaikan Kadisparbud Jawa Barat Dedi Taufik saat menerima Pengurus DPD PUTRI Jawa Barat di Kantor Disparbud Jalan Jl. L. L. R.E. Martadinata No.209, Kota Bandung, baru-baru ini.
Hadir dalam pertemuan yang dikemas dengan suasana santai itu Ketua PUTRI Jawa Barat periode 2016-2020 Prof Darsiharjo, Sekretaris PUTRI Dr. Didin Syarifuddin, Direktur The Lodge Maribaya Heni Smith, Direktur Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat, Direktur Kampung Karuhun Sumedang Nana Mulyana, dan Direktur PT Sari Ater Herie Hermanie Soewarma.
Menurut Dedi, keberadaan PUTRI menjadi sangat penting dalam menghadapi era perubahan cara orang berwisata pasca pandemi. Terutama, untuk turut mensosialiasikan standar Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (Clean, Health, Safety & Environment–CHSE).
“Keberadaan PUTRI tentu menjadi yang terdepan karena destinasi atau objek wisata ikut menentukan juga seberapa besar serapan okupansi hotel di Jawa Barat. Oleh sebab itu, sinergigitas dengan seluruh stakeholder menjadi kata kunci untuk melakukan lompatan besar menuju Jabar Juara,” lanjut Dedi.
Dalam pertemuan tersebut berkembang diskusi terkait persoalan dan rencana pengembangan objek wisata di wilayah Jawa Barat di masa yang akan datang. Termasuk diantaranya, memanfaatkan teknologi digital yang sudah menjadi sebuah keniscayaan (keharusan).