Legian Mulai Menggeliat Kembali
JELAJAH NUSA – Pasca erupsi Gunung Agung yang sempat mempengaruhi pariwisata Bali,kini beberapa spot wisata di Pulau Dewata tersebut kembali ramai. Salah satunya adalah Jalan Legian Kuta. Sempat sepi, jalan yang menjadi favorit nongkrong para bule dan turis asing itu terlihat hingar-bingar lagi.
Memang kurang lengkap rasanya jika datang ke Bali tak ke Jalan Legian. Tempat ini, adalah tempat lalu lalangnya bule menghabiskan malam setelah menikmati Sunset di Pantai Kuta.
Maklum saja, jarak antara Pantai Kuta dengan Jalan Legian sangat dekat. Tak sampai 1 kilometer melalui jalan satu arah ini.
Daerah Legian adalah pusat dari dari keramaian wisatawan di Bali. Suasana Jalan Legian Kuta selalu ramai di kunjungi para bule dari berbagai negara. Ditambah lagi banyak sekali hotel, bar, restaurant, night club dan pusat perbelanjaan di sana.
Namun tak mudah menuju jalan ini. Siapapun harus bersabar meniti jalan yang lebar tak lebih dari 10 meter ini. Apalagi kondisi jalan,seperti Sabtu (2/12/2017) lalu, sangat ramai. Kemacetan pun tak terhindarkan.
Padatnya arus ditambah dengan banyaknya wisman pejalan kaki, semakin menambah kepadatan dijalur ini.
“Saat ini memang sedang ramai. Sabtu dan Minggu di Legian pasti macet,”ujar Kadek Dan (45), sekuriti salah satu Pub di Jalan Legian.
Menurut Kadek Dan, seminggu yang lalu, kondisi ini tidak ditemui. Karena penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, membuat volume wisman berkurang. Bahkan hanya wisman yang datang ke Legian bisa dihitung tak sampai ratusan.
“Memang terasa sekali saat penutupan Bandara imbas dari kabar (erupsi) Gunung Agung. Ditambah dengan penutupan kemarin membuat suasana Legian tak ramai,” tambahnya.
Namun saat ini, wisman sudah kembali meramaikan lokasi ini. Kebanyakan mereka adalah turis dari Australia.
“Ramainya Legian karena kami cinta dengan keramaian ini. Ada yang khas disini yang tak dimiliki daerah lain. Setelah di Kuta sore hari, kita menghabiskan malam di jalan ini,” ujar Katarina, bule asal Australia.
Katarina mengaku, saat ini dirinya sedang memanfaatkan libur akhir tahun bersama dengan beberapa teman kuliahnya.
“Kami ingin liburan diakhir tahun ini di Bali. Kami tahu ada erupsi Gunung Agung. Tapi lokasi di sini jauh. Saya kira pasti aman,” tambahnya.
Pusat keramaian jalan Legian berada di sekitar Ground Zero, tempat ditengah-tengah lokasi jalan Legian. Lokasi Bom Bali I pada tahun 2002 lalu itu terlihat ramai dengan hingar bingar musik disko dan teriakan bule yang sedang berjoget di salah satu pub dan diskotik sepanjang jalan Legian.
Ketika normal, lokasi ini hidup 24 jam. Biasanya para bule akan terlihat keluar dari pub dan menerusnya pestanya di pinggir pantai.
(adh)