Arief Yahya: Contohlah Bali Dalam Mengatasi Bencana Alam

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat rapat terkait bencana alam Gunung Agung. Foto:IG

JELAJAH NUSA –  Menteri Pariwisata  Arief  Yahya mengapresiasi kecepatan dan kesigapan industri pariwisata Bali. Begitu terjadi musibah Gunung Agung meletus dan  otoritas bandara Ngurah Rai International Airport memutuskan menutup jadwal penerbangan, industri langsung melaporkan perkembangan lapangan.

Persis seperti yang pernah dirapatkan Menpar Arief Yahya di Badan Promosi Pemerintah Daerah (BPPD) Bali beberapa waktu lalu, bahwa industri siap dengan skenario jika bandara tutup.

Wisatawan yang terimbas, karena cancellation pesawat, tidak ada flight ke luar Bali, diberikan free akomodasi 1 malam, dan selanjutnya hanya berbayar 50% saja.

“Bagus, cepat, dan beginilah seharusnya tanggap darurat industri perhotelan di Bali. Jangan berhitung untung rugi dulu, melayani customers yang sedang panik dan tidak bisa terbang pulang, itu jauh lebih penting,” kata Arief Yahya.

Sebenarnya, lanjut Arief,pihaknya punya hitungan yang jika itu dilakukan industri, dampak ke depannya akan sangat bagus buat Bali. Mereka, para travellers itu akan sangat fanatik, loyal, setia dengan Bali.

Nama Bali akan semakin harum di mata wisatawan di seluruh dunia.

“Tapi sudahlah, kita melayani mereka sebagai sesama umat manusia saja, dengan cara-cara kemanusiaan, humanisme saja. Tidak elok berbincang bisnis di tengah suasana gaduh bencana,” ucap Arief Yahya.

Menteri asli Banyuwangi ini mengajak industri untuk berpikir mega. Jika kita memberikan sesuatu, Tuhan tidak tidur. Tuhan akan membalas berlipat-lipat, entah dari mana asal muasal datangnya.

“Kita berempati, seandainya itu terjadi dan menimpa kita dan keluarga. Lalu hotel, industri, dan pemerintahnya membantu secara tulus, menjamin suasana nyaman, itu sangat bermakna dan dalam,” jelasnya.

Saat memimpin rapat TTC Tim Crisis Center di Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin lalu, Arief Yahya lega menerima laporan dari Bali Tourism Hospitality (BTH) -istilah lain dari Crisis Center Kemenpar- Menpar Arief pun mengucapkan terima kasih pada para pengusaha pariwisata di Bali, yang telah cepat tanggap.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya