Sail Sabang Freediving Competition 2017 Siap Digelar
JELAJAH NUSA – Sail Sabang 2017 benar-benar bakal menjadi atraksi wisata bahari kelas dunia. Selain ratusan yachter internasional, acara yang akan berlangsung pada 28 November hingga 2 Desember 2017 ini juga dipastikan akan diikuti lebih dari 40 atlet freediving internasional.
Mereka akan berkompetisi di ajang Freediving Competition 2017, yang merupakan salah satu bagian dari rangkaian Sail Sabang 2017.
Sail Sabang Freediving Competition 2017 akan berlangsung pada 26 November hingga 1 Desember 2017 di Teluk Balohan, Sabang.
Inilah kompetisi freediving kelas dunia. Para atlet akan diajak untuk menyelami bawah laut Sabang yang sangat indah. Hadiahnya pun tak tanggung-tanggung. Total mencapai Rp 200 juta.
Freediving sendiri adalah olahraga menyelam dengan hanya menggunakan satu nafas, tanpa bantuan alat. Berbeda dengan Scuba Diving dimana wisatawan menyelam dengan menggunakan tambahan alat Scuba.
“Total sudah ada 40 atlet dari berbagai negara yang konfirmasi mengikuti ajang ini. Mulai dari Singapura, Malaysia, Kolombia, Australia, Belanda, AS, UK, Selandia Baaru, Jepang, Belgia, Thailand, Cina dan juga lainnya,” ujar Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti.
Dari puluhan atlet tersebut, termasuk dua orang atlet diver pemegaran rekor dunia. Pertama adalah William Trubridge dari Selandia Baru.
Catatan terbaiknya adalah untuk Dynamic with Fins (DYN) mencapai 237 meter, Constant Weight Without Fins (CNF) 102 meter, Dynamic Without Fins (DNF) 187 meter, Costant Weight (CWT) 121 meter, Free Immersion (FIM) 124 meter dan Static Apnea (STA) 7 Menit 29 detik.
Selanjutnya atlet kedua pemegang rekor dunia yang hadir adalah Alexey Molchanov dari Federasi Rusia. Catatan terbaiknya adalah untuk Dynamic with Fins (DYN) mencapai 258 meter, Constant Weight Without Fins (CNF) 96 meter, Dynamic Without Fins (DNF) 195 meter, Costant Weight (CWT) 129 meter, Free Immersion (FIM) 124 meter dan Static Apnea (STA) 8 Menit 33 detik.
“Berbagai award dan kejutan-kejutan menariknya akan dihadirkan pada acara puncak di tanggal 2 Desember,” ujar Esthy.
Tidak hanya Freediving Competition, wisatawan khususnya para penggemar wisata bawah air juga dapat mengikuti Sabang Underwater Photo Contest 2017.
Kompetisi ini mengajak para peserta untuk mengeksplorasi keindahan bawah laut Sabang, dalam lima kategori yang dilombakan.
Yakni Compact Wide Angle, Compact Macro, DSLR Wide Angle, DSLR Macro, People and Conservation serta Freediving UW Photo.
“Total hadiah juga mencapai Rp 200 juta dengan menghadirkan lima orang juri dari internasional dan nasional,” tambah Esthy.
Untuk bisa mengikuti kompetisi ini para peserta tidak dipungut biaya alias gratis. Para peserta bisa mendapatkan informasi sekaligus pendaftaran di beberapa dive operator di Sabang.
Diantaranya Rubiah Tirta Divers, Lumba-Lumba Diving Centre, The Pade Dive Resort, Moster Divers, Pulau Weh Dive Resorts dan Iboih Dive Centre.
Selain itu juga di Bubble Addict dan Seagate. Pendaftaran dibuka hingga 28 November 2017.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Sail Sabang 2017 merupakan atraksi wisata bahari berkelas internasional.
Event ini akan memberikan dampak pada pariwisata di Sabang, salah satunya menghidupkan bisnis baru yacht atau kapal pesiar dengan rute Phuket-Langkawi-Sabang.
“Kita sudah bersepakat untuk kerja sama dengan marina di Phuket dan Langkawi. Mimpi besarnya membuka rute segitiga dengan Sabang. Itu harus kita sukseskan,” kata Menpar Arief Yahya.
Arief mengatakan, pihaknya terus-menerus memantau terkait persiapannya agar benar-benar membuat pecinta wisata bahari tumpah ruah di Sabang.
Tidak cuma di saat kegiatan itu digelar, lanjutnya, tetapi usai pelaksanaan Sail Sabang harus bisa menghasilkan portofolio atau lembaran bisnis baru berbasis wisata bahari.
“Sail Sabang 2017 merupakan proses percepatan wisata bahari kelas dunia. Persiapannya terus kita pantau agar acaranya nanti benar-benar sesuai harapan yaitu wisata bahari berkelas internasional. Tujuan dari Sail Sabang 2017 ini yakni percepatan,” ujar Menpar Arief Yahya.
(adh)