Media Masuk Industri Kreatif,Harus Ada Sistem Pengukuran
Kliknusae.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio akan mendorong media sebagai salah satu industri kreatif untuk bisa bersaing di era digital.
Wishnutama Kusubandio pada saat menjadi keynote speaker pada “Measurement Matters : Counting What Counts,” Kamis (27/2/2020) di Hotel Sheraton Gandaria Jakarta, mengatakan bahwa kehadiran media cetak, online, dan televisi yang ada sekarang ini perlu bersinergi dengan platform digital serta meningkatkan daya saingnya dalam bidang industri kreatif.
“Untuk mewujudkan daya saing media sebagai industri kreatif, perlu ditetapkan sebuah sistem pengukuran yang disepakati oleh para pihak terkait. Kalau dulu sistem rating ditetapkan sebagai alat pengukuran daya saing televisi, kini sistem serupa juga dapat diterapkan dengan menggunakan alat ukur lain yang sesuai dengan era digital,” lanjutnya.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan yakni kecepatan media sebagai industri kreatif untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan sehingga semakin kompetitif satu sama lain dengan kualitas yang terus meningkat.
“Kehadiran berbagai platform digital yang sedang marak sekarang ini merupakan kesempatan baik bagi media untuk memperlebar sayapnya dalam industri kreatif. Di sinilah kita memandang kehadiran platform digital sebagai kesempatan baik untuk memacu perkembangan media sebagai salah satu industi kreatif,” ujar Wishnutama.
Dia menilai, media perlu melakukan berbagai adaptasi untuk menjawab perubahan yang terjadi, dimana platform digital memiliki peranan penting di dalamnya.
“Pada era digital ini, kita harus banyak melakukan perubahan, mindset, dan strategi. Adanya berbagai platform digitalisasi dalam aspek kehidupan ini sangat berpengaruh dan begitu banyak hal lain sehingga menjadikannya sebagai alternatif. Media sebagai salah satu industri kreatif memiliki peran penting,” lanjutnya lagi.
Salah satu bukti kekuatan media adalah bagaimana media mengangkat pariwisata menjadi demikian populer sehingga menghantarkan pariwisata sebagai industri yang mengasilkan devisa nomor dua terbesar saat ini.
(adh)