Bupati Cellica Janjikan Wajah Baru Karawang Sebagai Kota Destinasi
Kliknusae.com – Momentum Musyawarah Nasional XVII Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (Munas XVII) tidak ingin dilewatkan begitu saja oleh pemerintah daerah (Pemda) Karawang,Jawa Barat.
Sebagai tempat pelaksanaan event berskala nasional, Karawang mampu mempresentasikan potensi pariwisata dan industri kepada para peserta yang datang dari seluruh Indonesia.
Keseriusan itu dibuktikan dengan disiapkannya anggaran APBD sebesar Rp 700 juta demi suksesnya perhelatan bagi rumah pemilik hotel dan restoran ini.
Lalu, program apa yang akan diluncurkan daerah dengan UMK tertinggi di Indonesia ini,khususnya di sektor pariwisata.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana ternyata siap mengubah wajah Kabupaten Karawang menjadi lebih nyaman untuk para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Baca Juga: Bupati Cellica: Untuk PHRI Saya Memiliki Kebijakan Khusus
Salah satunya dengan merancang dahulu rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) lima tahun ke depan di sektor pariwisata.
Cellica mengungkapkan Pemkab Karawang bakal fokus menata kawasan utara untuk dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK), seperti Candi Jiwa Batujaya yang masuk ranahnya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Saya mesti silaturahim ke Dirjen Kemendikbud juga Kemenpar karena ini bakal jadi sektor penunjang di bidang pariwisata mulai Rengasdengklok, Batujaya, dan Pakisjaya, untuk jadi KEK wilayah utara baru berkembang lagi ke wilayah selatan,” ujarnya di Karawang, Selasa (11/2/2020).
Tak hanya wisata Candi Jiwa Batujaya, Cellica juga menyebut wisata Situ Cipule yang bakal dibenahi seiring adanya respon positif dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Situ Cipule dengan bantuan pembenahan jembatan Walahar oleh gubernur Jabar, ini akan jadi sektor wisata dan kami bakal komunikasikan dengan PJT II serta kementerian pusat,” katanya.
Bupati Karawang ini sangatlah konsentrasi terkait pariwisata di wilayahnya, karena Cellica sangat ingin wilayah Karawang terkenal senasional bahkan Internasional.
Dia juga tentu akan meminta masukan-masukan dari pemerintah pusat terkait otonomi daerah masalah regulasi pariwisata sehingga dapat menghasilkan pendapatan asli daerah.
“Memang di Karawang ini sangat terasa keberadaan hotel yang dapat memberikan suntikan pendapatan untuk kami. Target kami 2020 sektor pariwisata Rp 200 miliar. Semoga wisata-wisata di sini bisa berkembang lagi ke depannya, insya allah bakal ada outbound di wilayah selatan Karawang,” katanya.
Dalam acara Munas XVII PHRI yang berlangsung 8-11 Februari lalu,wanita berparas ayu yang akrab disapa Teh Seli ini begitu progresif untuk berdiskusi dengan berbagai pihak guna mendapatkan masukan terkait pengembangan pariwisata.
(adh)