Bupati Cellica: Untuk PHRI Saya Memiliki Kebijakan Khusus
Kliknusae.com – Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyampaikan bahwa pihaknya (Pemda Karawang) memiliki kebijakan khusus untuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Regulasi tersebut yakni bagaimana lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Karawang bisa langsung berkolaborasi dengan system pemagangan di industri perhotelan.
“Kami ingin menciptakan komuniksi mutualisme, baik antara dunia pendidikan,pihak sekolah dan juga dengan dunia kewirausahaan, khususnya hotel yang ada di Kabupaten Karawang,” kata Cellica ketika memberikan sambutan dalam acara Ulang Tahun PHRI ke-51 di Resinda Hotel,Minggu malam (09/02/2020).
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani, Kepala Deputi Bidang Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fajar Utama,Wakil Gubenur Bali-yang juga Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekretaris Daerah Acep Jamhuri,Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang Okih Hermawan, Ketua DPD PHRI Jawa Barat Herman Muchtar,Ketua BPC PHRI Karawang Gabriel Alexander dan seluruh utusan DPD PHRI Se-Indonesia.
Cellica mengemukakan bahwa perkembangan industri perhotelan di Kabupaten Karawang tumbuh cukup signifikan. Jika empat tahun lalu tidak lebih dari tiga hotel, maka sampai hari ini tercatat ada 40 hotel lebih.
“Insya Allah di tahun 2021, untuk kereta api cepat yang akan meluncur ke Walini, salah satu stasiunnya ada di Karawang dengan menempati lahan seluas 250 hektar lebih. Begitu pun Perpres 1 tahun 2018 mengarahkan pembangunan Bandara Soekarno-Hatta penerbangan domestik pada 2027 berada di Karawang,” lanjut Bupati.
Artinya banyak pembangunan-pembangunan nasional yang akan dilakukan
“Di sektor pariwisata juga menjadi perhatian besar kami. Termasuk membangun kemitraan dengan industri perhotelan,” tambah Cellica.
“Maka, ketika memutuskan anggaran beberapa waktu lalu dengan dengan Pak Sekda dan atas permintaan Ketua PHRI Karawang serta restu Ketua DPD Jawa Barat, kami memutuskan untuk mengalokasikan anggaran sebesar Rp 700 juta dari APBD II untuk kegiatan HUT dan Munas PHRI 2020 ini,” ungkap wanita yang akrab disapa Teh Seli ini.
Bagi kepala daerah lain,lanjut Cellica, anggaran sebesar itu mungkin bisa digunakan untuk kepentingan membangun jalan dan infrastruktur lainnya.
“Tapi saya tidak berpikir itu, karena memang untuk infrastruktur lainnya sudah diplot anggarannya. Kenapa, karena saya ingin Karawang bukan hanya dikenal di Jawa Barat,tetapi seluruh Indonesia,” tegasnya.
Jika masyarakat umum selama ini mengenal Karawang dengan lumbung padinya, sementara ekspansi industri, baik manufacture dan pariwisata begitu masif, muncul pertanyaan apakah tidak akan menggerus lahan pertanian di Karawang.
“Jangan khawatir bapak dan ibu, sektor pertanian disini tidak akan hilang karena kami tetap akan menjaga Karawang sebagai lumbung padi dan pusat ketahanan nasional,” tandasnya.
Komitmen itu dibuktikan Pemkab Karawang melalui sektor pertanian yang sampai saat ini masih mensuplai beras ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.
” Sekitar 1,3 juta ton GKP (gabah kering panen) per tahun kami hasilkan,sementara kebutuhan kami sendiri hanya 500.000 ton, surplus 800 ribu ton GKP. Jadi selebihnya kami kirim ke daerah bapak dan ibu sekalian,” papar Cellica yang disambut tepuk tangan meriah tamu undangan.
Ditambahkan Cellica, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang setelah infratruktur seperti jalan selesai sampai ke tingkat desa,pihaknya akan menjadi Karawang sebagai daerah pariwisata.
“Pariwisata dengan sumber alam yang ada. Kami punya gunung, curug di daerah selatan, potensi candi di utara (Batujaya) yang umurnya lebih tua dari Candi Borobudur seluas 250 hektar yang masih tertanam dibawah,” ungkapnya.
Diujung sambutannya Cellica menawarkan kepada para tamu yang ingin berinvestasi di Karawang.
“Kami membuka pintu seluas-luasnya bagi bapak dan ibu yang ingin berinvestasi disini,” tutupnya.
(adh)