PT BIJB – STP Bandung Dorong Penguatan Mutu SDM Pariwisata Jabar

Direktur PT BIJB Virda Dimas Ekaputra (tengah) dan Ketua STP Bandung Anang Sutono (kiri) foto bersama seusai melakukan penandatangan MoU. Kedua belah pihak sepakat untuk mendorong peningkatan mutu SDM Pariwisata Jawa Barat. Foto:BIJB

JELAJAH NUSA – Kementerian Pariwisata saat ini tengah menggenjot sumber daya manusia (SDM) untuk benar-benar bisa menguasai ilmu kepariwisataan secara profesional. Langkah tersebut dinilai penting mengingat, kontribusi pariwisata terhadap ekonomi cukup besar.

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menjadi gerbang baru dan berkedudukan strategis untuk pariwisata di Jawa Barat, menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NHI, Kota Bandung.

Kerjasama dua belah pihak tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani langsung Direktur PT BIJB Virda Dimas Ekaputra dan Ketua STP Bandung Anang Sutono.

Kerja sama mutipihak juga dilakukan STP dengan Box institute Australia, Institut Sains dan Teknologi Pradita, Balai Besar Tekstil Bandung, Politeknik Pariwisata Palembang, Espin Multimedia, dan Negara Bagian Victoria.

Penandatanganan dilakukan di Kampus STP Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Senin 6 November 2017 usai kegiatan wisuda pasca sarjana, diploma IV dan III. Hadir Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur serta Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

“Untuk pengembangan kepariwisataan di Jawa Barat ini, BIJB tentu memiliki peranan penting. Oleh karenanya kita  melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan STP Bandung ini,” kata Virda.

Kerja sama PT BIJB dan STP Bandung, ini nantinya akan melingkupi pengembangan sumber daya manusia, penelitian, pengabdian masyarakat dan pengembangan BIJB sebagai gerbang pariwisata ke depannya.”Ž

Dia berharap, dengan kerja sama STP Bandung yang dinaungi langsung Kementerian Pariwisata dan dibina oleh Kementrian Pendidikan Nasional, tentu akan menjadi langkah baik untuk pengembangan kepariwisataan di Jawa Barat.

“Kan kita ketahui, STP Bandung ini selaku lembaga pendidikan merupakan bagian dari penggerak dibidang pariwisata,” ucap Virda.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan, hadirnya bandara yang ada di Kabupaten Majalengka, diyakini akan semakin menggairahkan sektor pariwisata di Jawa Barat”Ž.

Alasannya, BIJB dengan status bandara internasional bisa menjadi gerbang baru wisatawan dari seluruh penjuru nusantara, bahkan mancanegara.

“Percepatan BIJB ini terus kita upayakan dan diharapkan pada awal tahun ini sudah bisa soft launching, sehingga nantinya dapat menjadi pintu masuk utama wisatawan ke Jawa Barat,” kata Demiz sapaan akrab Deddy Mizwar.

Dia mengatakan, berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, kontribusi pariwisata terhadap ekonomi dalam sektor perdagangan, akomodasi, dan restoran bisa mencapai Rp 33 triliun.

Peranan pariwisata penting dilakukan”Ž. Ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.”Ž

“Secara nasional pariwisata ini mampu memberikan kontribusi devisa ke empat,” jelasnya.

Menurutnya, pada 2016 lalu Jawa Barat menerima kunjungan wisatawan nusantara terbanyak di Tanah Air yakni 45 juta orang. “ŽMeski demikian untuk wisatawan mancanegara masih berkisar di satu juta orang.

“Oleh karena itu Pemprov Jabar mendukung penuh ditetapkannya pariwisata sebagai skala prioritas nasional yang dilakukan Kementrian Pariwisata,” ucapnya.

SDM Pariwisata Dibutuhkan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mengakui, saat ini membutuhkan banyak tenaga untuk bergerak dibidang kepariwisataan.

“Lulusan kepariwisataan seperti di STP ini sangat kita butuhkan khususnya vokasionalnya, karena keahlian inilah yang nanti membuat kita lebih maju lagi,” kata Asman.

Asman mengungkapkan, banyaknya destinasi wisata di Indonesia tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang betul-betul menguasai ilmu kepariwisataan dalam mengelola objek wisata tersebut.

“Sekarang posisi kita kan banyak destinasi wisata yang kita ciptakan tapi di industri pariwisata yang lokal misalnya danau toba kita sangat membutuhkan orang yang mengelola pariwisata disitu,” ungkapnya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya