Keindahan Bawah Laut Indonesia “Diboyong” Ke Tiga Kota Tiongkok

Salah satu keindahan bawah laut Indonesia ini akan dibawah dalam ajang “Sales Mission Diving Tiongkok 2017” pada 31 Oktober hingga 3 November 2017. Foto:Dok Kemenpar

JELAJAH NUSA – Tiongkok merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pun tak pernah henti melancarkan strategi jitu promosi ke Negeri Tirai Bambu itu.

Buktinya, Kementerian di bawah komando Menteri Pariwisata Arief Yahya ini akan melakukan “Sales Mission Diving Tiongkok 2017” pada 31 Oktober hingga 3 November 2017.

Jika sebelumnya acara serupa digelar di Beijing, Chongqing dan Guangzhou, kali ini giliran masyarakat di tiga kota bagian Timur Tiongkok yang “digoda” yakni Jinhua, Xiamen dan Shenzen.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan, berbagai keindahan bawah laut Indonesia siap dipasarkan. Mulai dari ujung timur hingga ujung barat.

Mulai dari Bate Tokong di Sabang, Togean di Sulawesi Tengah, Wakatobi, Derawan, hingga Raja Ampat. Semuanya siap diperkenalkan ke masyarakat Tiongkok sehingga dapat langsung menarik minat mereka menyelam di Indonesia.

Pria yang biasa disapa Prof Pit itu menambahkan, menyelam atau diving sudah menjadi aktivitas wisata populer belakangan ini. Termasuk wisatawan asal Tiongkok. Bahkan di awal tahun 2017, Indonesia mendapatkan predikat sebagai destinasi selam paling populer versi Dive Magazine. Mengalahkan negara tetangga seperti Filipina dan Thailand.

“Untuk itulah Kemenpar kembali melakukan promosi wisata selam atau diving guna mengedukasi dan meningkatkan kunjungan wisatawan Tiongkok, khususnya bagi wisman penikmat diving,” ujar I Gde Pitana.

Pitana menjelaskan, dalam kegiatan ini akan mempertemukan enam sellers Indonesia dari Aceh, Bali, Sulawesi Utara dan Labuan Bajo yang terdiri dari operator diving, resort, juga liveboard phinisi. Mereka akan bertemu dengan para buyers yang merupakan para agen perjalanan/operator, komunitas dan asosiasi diving di Tiongkok.

“Kegiatan ini juga merupakan salah satu cara Kemenpar untuk merealisasikan target 1.874.000 kunjungan wisatawan dari Negeri Tirai Bambu tersebut,” ujar Pitana.

Sementara Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu mengatakan, belakangan ini wisman asal Tiongkok gemar sekali berburu destinasi wisata bahari.

Mereka memiliki ketertarikan terhadap model wisata ini, tetapi mereka tidak mempunyai pantai pasir putih dan laut sejernih Indonesia di negaranya.

“Untuk itu kami sekaligus memperkenalkan destinasi diving Indonesia yang belum banyak dikenal di Tiongkok,” kata Vinsen yang akrab disapa VJ ini.

VJ mengatakan, dibanding dengan jumlah penduduknya yang besar, hingga saat ini masih sedikit wisatawan Tiongkok yang mengetahui tentang spot-spot diving yang indah di Indonesia. Untuk itu promosi rutin dan informasi yang tepat sasarn terus dilakukan.

“Terlebih saat ini sudah ada penerbangan baik regular maupun charter flight dari beberapa maskapai penerbangan yang melayani penerbangan dari beberapa kota di Tiongkok ke berbagai destinasi di Indonesia,” ujar Vinsen.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik promosi gencar yang dilakukan, khususnya dalam memasarkan wisata selam ke pasar Tiongkok. Ia mengatakan upaya mempromosikan wisata bahari Indonesia di pasar underwater itu sudah tepat karena ada tren terbaru dalam wisata bahari, yakni menyelam.

“Bukan hanya pasar Tiongkok, tapi juga Malaysia, Hong Kong, Taiwan, dan Korea juga sudah mulai heboh dengan pasar underwater,” ujar Menpar Arief Yahya. Indonesia dikatakan Arief Yahya sedikitnya memiliki 10 destinasi wisata bahari yang menjadi andalan.

Terutama untuk wisata bawah laut. Yakni Bali, Lombok (NTB), Labuan Bajo (NTT), Derawan (Kaltim), Bunaken (Sulawesi Utara), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Selatan), Ambon (Maluku) dan Raja Ampmat (Papua Barat).

“Indonesia punya peluang besar. Potensinya besar. Begitu juga dengan pasar Tiongkok yang juga besar untuk dijajaki. Karena itu promosi seperti ini penting untuk terus dilakukan,” ujar Menpar.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya