Siapa Pun Wali-kotanya Seni Bandung Harus Jalan

Penyerahan kolase foto kegiatan Seni Bandung#1 Collaborative Arts Event, menjadi simbolik penutupan rangkaian kolaborasi berbagai seniman dengan masyarakat Kota Bandung selama satu bulan penuh. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Ini pesan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Ia meminta siapa pun Wali Kota Bandung kelak Seni Bandung harus tetap jalan. Bahkan lebih cepat dari Seni Bandung#1 yang telah melahirkan suatu karya besar.

“Siapa pun nanti wali kotanya Seni Bandung harus lestari menjadi tradisi yang kita ciptakan. Kalau selama lima tahun ini bertahan maka saya yakin acara ini akan terus berlanjut. Karena ujian ada di lima tahun pertama,” demikian dikatakan Ridwan Kamil, dalam acara penutupan Seni Bandung#1, tadi  malam,Rabu (25/10/2017) di Cikapundung Riversot.

Setelah berjalan selama satu bulan mulai tanggal 25 September lalu, rangkaian acara Seni Bandung #1 resmi ditutup. Serimonial closing event ini ditandai dengan pertunjukan wayang golek.

Seperti diketahui Seni Bandung #1 merupakan bulan suci bagi para seniman di Kota Bandung dalam menyambut Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke 207 tahun. Rangkaian tersebut diikuti oleh 2.475 seniman dalam 688 aktivitas.

Direktur Seni Bandung #1 Iman Soleh saat penutupan mengatakan acara yang baru pertama kali digelar tersebut harus berlanjut pada tahun 2018 nanti sebagai rangkaian HJKB ke 208 tahun.

“Siapa pun wali kotanya, siapa pun direkturnya, bahkan siapa pun warganya, Seni Bandung harus diteruskan,” ujar Iman senada dengan Emil-begitu sapaan Wali Kota yang disambut riuh tepuk tangan penonton yang mayoritas para seniman itu.

Iman mengungkapkan lewat kesenian muncul keseimbangan dalam perdagangan. Kesenian juga tidak hanya dinilai indah, namun menimbulkan kesan etik, estetik dan edukasi pada masyarakat.

Melalui seni, kata Iman, warga bisa berinteraksi dan berbicara pada hati. Lewat berkesenian juga warga bisa menyatakan kecintaannya terhadap hal yang disuka salah satunya kecintaan terhadap Kota Bandung.

“Setelah sebulan kita berkesenian, kita sebut bulan suci seni. Hari ini penutup kita sambut sebagai malam lebaran seni,” ucapnya.

Emil sendiri  mengapresiasi kerja keras para seniman yang telah berhasil melahirkan dan menyelesaikan Seni Bandung #1. Bahkan ia juga dibuat bangga dari keseluruhan acara, 97 persen berhasil ditampilkan.

Dalam kesempatan itu Emil juga mengucapkan salam perpisahan bagi para seniman lantaran di tahun depan sudah habis masa jabatannya sebagai wali kota dan memilih untuk tidak melanjutkan namun naik ‘kelas’ ke Pilgub Jabar 2018.

Emil berharap keberadaan Seni Bandung akan membawa peradaban warga Kota Bandung kepada yang lebih luar biasa.

“Jangan jadi binatang ekonomi. Lupa berkarya, lupa berapresiasi. Jadi manusia di Bandung itu bahagia karena serba ada dan seimbang,” katanya.

Acara penutupan yang dimulai pukul 20.00 WIB itu diisi oleh sejumlah pertunjukan seperti karinding dan tarawangsa. Sebagai pucak acara warga yang datang disuguhi oleh pertunjukan wayang golek Opick Sunandar Sunarya yang akan menghibur semalam suntuk.

Penutupan yang digelar di area terbuka itu terpantau ramai dikunjungi bukan hanya para seniman tapi juga warga biasa. Selain bisa menikmati suasa malam dengan menonton wayang golek, warga juga bisa melihat sejumlah galeri yang mendokumentasikan kegiatan Seni Bandung #1 di sejumlah sudut acara.

Tentu para pedagang disekitar juga kecipratan rezeki dari para pengunjung yang hadir.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya