Seorang pengunjung melintasi salah satu restoran khusus muslim di kota Seoul Korea Selatan ( Foto:yonhapnews.co.kr)

JELAJAH NUSA – Kini fasilitas khusus bagi wisatawan Muslim di Korea jumlahnya semakin meningkat. Beberapa tahun terakhir, bahkan sudah banyak tempat-tempat wisata yang menyediakan musholla.

Terdata terdapat 42 musholla yang tersebar di bandara, hotel dan tempat wisata seperti Pulau Nami, Everland, Seoul Land, Lotte World, COEX, Petite France dan tempat wisata lainnya.  Belum lama ini, Lotte Department Store Avenuel di Jamsil juga menjadi department store pertama yang menyediakan musholla.

Seorang pengunjung sedang berada di depan mesjid di Korea Selatan ( Foto : WordPress.com)

Sedangkan untuk masjid, setidaknya ada 15 masjid di Korea, yaitu di Seoul, Gwangju, Pocheon, Paju, Gimpo, Bupyeong, Ansan, Anyang, Daejon, Jeonju, Daegu, Changwon, Busan dan Jeju seperti dilansir dari liputan6.com bulan lalu.

Restoran khusus muslim juga semakin berkembang. Korea Tourism Organization (KTO) telah mengembangkan restoran ramah Muslim dari 135 restoran menjadi 252 restoran. Restoran ramah Muslim tersebut diklasifikasikan menjadi empat yaitu bersertifikasi halal resmi (halal certified), sertifikasi halal sendiri (self-certified), ramah Muslim (Muslim-friendly), dan bebas babi (pork free).

Restoran bersertifikasi halal resmi adalah restoran yang disertifikasi oleh lembaga sertifikasi eksternal resmi dan hanya menjual menu halal. Restoran bersertifikasi halal sendiri adalah restoran yang pemiliknya menyatakan kehalalan menu yang dijual oleh restorannya. Ramah Muslim adalah restoran yang sebagian menunya halal. Sedangan restoran bebas babi adalah restoran yang tidak menggunakan babi dalam bahan makanannya.

KTO menyebutkan bahwa dari jumlah wisatawan Muslim di Korea sebanyak 45 persen diantaranya adalah berasal dari Indonesia dan Malaysia, tak heran jika kedua negara tersebut menjadi pasar wisatawan Muslim terbesar bagi Korea. Lebih dari itu penyediaan fasilitas musholla adalah bagian dari usaha Korea untuk memberikan pelayanan pariwisata terbaik agar mengurangi ketidaknyamanan wisatawan Muslim ketika berwisata di Korea.

(RIV)