Kuliner Malam Di Chinatown Bandung

Suasana malam di kawasan Chinatown, Cibadak,Kota Bandung. Berbagai jenis kuliner bisa didapati disini. Foto:IG-jelajahbandung

JELAJAH NUSA – Kota Bandung banyak menyimpan sejarah. Salah satunya adalah perjalanan Kampung Pecinan. Ada beberapa wilayah yang menggarisbawahi keberadaan etnis Tionghoa ini.Pertama, di seberang Pasar Baru yang kini bernama jalan Pecinan Lama. Selanjutnya di daerah belakang Pasar Baru hingga kebonjati,Gardujati hingga kawasan Pasar Andir.

Sebelumnya komplek Chinatown ini adalah gedung milik yayasan Perhimpunan Masyarakat Bandung (Permaba), tepat dibelakangnya berdiri kelenteng tertua di Bandung,Vihara Satya Budhi.

Sejak jalan kelenteng yang menghubungkan Jalan Cibadak dan Jalan Jenderal Sudirman dipersolek oleh pemerintah Kota Bandung, tren culinary night pun mengikuti. Kawasan ini berubah menjadi salah satu tempat penyelenggaraan bazar kuliner.

Beberapa event kuliner  setiap akhir pekan digelar disini. Ada Cibadak Culinari Night (CCN) yang tak kalah meriah dengan Braga Culinaru Night (BCN). Hanya CCN mengambil tema oriental sesuai dengan mayoritas  penduduknya yang memiliki darah Tionghoa.

Nah, belakangan kawasan ini terus dibenahi dengan gaya Chinatown. Disini, pengunjung bisa menikmati suasana ala kampung Pecinan yang uni.  Mirip seperti jalan-jalan di negeri Tiongkok sehingga Chinatown ala Bandung ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pelancong, baik dalam negeri maupun mancanegara.

Ada juga museum khusus, dimana sebelah kiri ;pintu masuk terdapat rungan bertulisakan “Bandung Chinatown Museum”. Pengunjung bisa melihat beragam perabotan antic khas Tionghoa. Selain itu juga ada infografis yang menceritakan sejarah suku Tionghoa di Bandung.

Pengunjung pun bisa menikmati kuliner sambil nongkrong atau berfoto-foto ria. Banyak spot menarik yang bisa dijadikan latarbelakang buat selfie. Bangunan warna-warni juga aneka lampion yang menggantung diatas jalan sehingga menambah keindahan sebagai spot foto.

Kawasan wisata Cibadang ini boleh dibilang baru. Peresmiannya sendiri baru dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung pada pertengahan Agustus 2017 lalu. Bahkan Walikota Bandung Ridwan Kamil beserta istrinya menyempatkan hadir untuk turut menikmati objek wisata mala mini.

“Ini adalah wujud keberagaman yang selama ini menjadi ciri khas Bandung. Chinatown ini memperkuat eksistensi Kota Bandung yang sangat menghargai perbedaan,” kata Ridwan Kamil.

Menurutnya, keberagaman itu diwujudkan dalam toleransi beragama,kegiatan sosial sehari-hari,dan dalam kegiatan ekonomi.

Di dalam Chinatown ini, terdapat 77 kios yang berasal dari UMKM Kota Bandung. Isinya beragam,mulai dari kuliner,fesyen,hingga kerajinan tangan. Warga Bandung maupun wisatawan bisa mengunjungi Chinatown sambil menikmati udara bandung yang sejuk hampir sepanjang tahun.

Kawasan Chinatown buka dari pukul 12.00 WIB hingga 24.00 WIB. Tiket masuk hari Senin-Kamis Rp.10.000 dan akhir pekan (weekend) Rp.20.000,plus dapat air minum mineral. Penasaran, datang saja mala mini ke kawasan Chinatown.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya