Karnaval Kemerdekaan Bandung Momentum Gaet Wisman

Ribuan fotografer dari dalam dan luar negeri mengabadikan momen Jember Fashion Carnaval (JFC) beberapa waktu lalu. Mereka diharapkan juga bisa hadir di karnaval kemerdekaan yang akan berlangsung di Bandung. Foto: Dok

JELAJAH NUSA – Inilah saatnya Kota Bandung menunjukan kepada dunia luar tentang potensi pariwisata yang dimiliki. Sebagai daerah yang terpilih menjadi tuan rumah Karnaval HUT Kemerdekaan ke-72 RI tahun ini, suatu kesempatan baik bagi Bandung dan Jawa Barat secara umum untuk memasarkan destinasi,wisata kuliner,geopark dan lainnya.

Hanya muncul pertanyaan, apakah dengan persiapan yang sangat singkat bisa mewujudkan mimpi tersebut.

“Saya baru mengetahui akan ada karnaval di Bandung pagi ini. Pak Idar dari Disparbud mengatakan sedang mempersiapkan karnaval untuk tanggal 26 Agustus nanti. Jujur saja, saya tidak tahu persiapan apa yang harus dilakukan untuk menarik wisatawan mancanegara maupun nusantara agar bisa datang ke Bandung,” kata Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Barat, Maktal Hidayat kepada Jelajah Nusa, Sabtu (19/8/2017).

Menurut Maktal, dalam waktu kurang dari satu minggu agak berat untuk mendatangkan wisman agar bisa menyaksikan karnaval kemerdakaan ini. Kalau pun nanti ada wisman yang menyaksikan karena kebetulan mereka sedang berada di Bandung.

“Untuk wisatawan lokal seperti dari Jabodetabek,Tasik dan sekitarnya perlu dari sekarang dipublikasikan. Orang mau jalan-jalan kan perlu persiapan,” lanjut Maktal.

Terlepas persiapan yang pendek, karnaval ini menjadi momen penting bagi Jawa Barat untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada. Apalagi dalam kesempatan tersebut, seniman dan budayawan dari penjuru Tanah Air akan menampilkan karyanya dalam balutan tema “Nyalakan Api Semangat Kerja Bersama”.

Sebetulnya event ini sudah dipersiapkan sejak lama dengan konsep mandalika. Masih dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI ke-72. Namun kemudian, dua minggu lalu, presiden memerintahkan supaya karnaval kemerdekaan nasional dialihkan ke Bandung. Dua jam pihak terkait dari Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat rapat di kementerian pariwisata untuk membahas teknik pelaksanaan.

Karya bernuansa kebudayaan Indonesia akan dikemas secara apik untuk memikat para wisatawan. Terlebih lagi, di dalamnya akan turut digelar sejumlah acara, yakni pertunjukan wayang golek untuk murid sekolah di Pendopo (19 Agustus 2017), Bandung Run 2017 (20 Agustus 2017), dan Braga Culinary Night (20 Agustus 2017).

“Karnaval tersebut akan menjadi rangkaian penutup peringatan kemerdekaan ke-72 RI. Ayo, seluruh masyarakat turut meramaikannya!,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Rute karnaval sendiri mengambil start dari Simpang Lima menuju Hotel Savoy Homann, Gedung Merdeka, dan finish di Alun-alun Kota Bandung. Ribuan peserta diperkirakan akan meramaikan karnawal ini, dengan urutan dimulai dari drumband Canka Panorama Secapa TNI-AD, Kuda Kavaleri TNI AD, kendaraan media (bandros), kendaraan Presiden RI, Anoa, kendaraan para menteri, dan kendaraan antik Presiden RI pertama, Soekarno.

Setelah rombongan VVIP, diikuti iringan paskibra, pramuka, sisingaan anak, Museum Kids Care Community, Asia Africa Student, kereta kencana, lingkung seni dangiang galuh pakuan, masyarakat adat Jawa Barat, pencak silat, kuda renggong Sumedang, keraton kapangranan gebang Cigugur, historia van Bandung, dan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).

Karnaval juga diikuti rombongan hobi dari Paguyuban Sepedah Baheula dan Persatuan Penggemar Mobil Kuno Indonesia.

Disusul dengan parade kampung adat dan budaya yang mengetengahkan budaya Cigugur Kuningan, Kampung Naga Salawu Tasik, Kampung Adat Kuta Ciamis, Kampung Ujung Jaya Kadipaten Rancakalong Sumedang, Negara Banceuy Subang, Dukuh Pamengpeuk Garut, Cikondang Ciwidey, Adat Ciptagelar Sukabumi, Cangkuang Garut, Mahumud Kabupaten Bandung, Kampung Urug Bogor, Kampung Adat Giri Jaya Gunung Halimun Sukabumi, Kampung Budaya Sindang Barang Bogor, dan Keraton Sumedang Larang.

Sementara itu Deputi Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Budaya Wawan Gunawan bercerita lain bahwa karnaval kali ini dikemas sangat apik, menampilkan berbagai kebudayaan milik Indonesia.

“Hal ini bertujuan agar salah satu kekayaan bangsa berupa kebudayaan, yang ditampilkan melalui kesenian, dapat terus dilestarikan dan tidak terkikis oleh zaman,” katanya.

Esthy menjelaskan, Karnaval HUT Kemerdekaan HUT ke-72 RI ini merupakan kristalisasi kesadaran berbangsa dan bernegara, yang diselenggarakan oleh berbagai kalangan.

Dulu dikenal dengan nama karnaval budaya, karnaval ini merupakan agenda rutin tahunan yang dihelat di Istana Negara dengan partisipasi dari 34 provinsi se-Indonesia. Namun sejak 2015, Karnaval tidak lagi diselenggarakan di Ibu Kota tetapi bergilir di berbagai penjuru Indonesia.

“Tahun lalu bernama Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Balige, Toba Samosir dan sebelumnya disebut Karnaval Khatulistiwa yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat. Jadi, semua daerah akan merasakan kegairahan yang sama,” lanjutnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri berharap agar kegiatan ini menjadi heboh, gelaran acaranya pun dirancang tak biasa. Setelah menyiapkan lokasi acara, giliran penempatan spot panggung yang dirancang secara apik.

“Ini acara puncak. Usai parade juga akan ada acara di panggung berukuran besar di Monumen Juang. Di sini nanti tempatnya pesta rakyat digelar. Semua artis dan pengisi acara akan tumplek blek manggung di tempat ini,” terangnya.

Rencananya Presiden Joko Widodo akan menghadiri rangkaian kegiatan Karnaval Kemerdekaan HUT  ke-72 RI. Jokowi tidak saja akan membuka acara, namun turut berpartisipasi dalam karnaval dengan mobil hias bersama Ibu Negara.

“Eksposur medianya sangat besar. Kegiatan ini akan diliput sembilan stasiun TV nasional maupun internasional,” ungkap Menpar Arief Yahya.

(adh/pr)

Redaksi: Terjadi perbaikan artikel di berita ini pukul 10.26 WIB, Sabtu (19/8/2017).

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya