Karya Terindah Martono Yang Mengesankan

Jembatan Pelangi Antapani yang memiliki lukisan mural karya seniman John Martono di dinding jembatan, kini menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Foto: IG-jelajahbandung

JELAJAH NUSA – Jika berkunjung ke Kota Bandung melewati Jalan Jakarta, berhentilah sejenak. Pinggirkan kendaraan atau berjalan pelan menyusuri tepian jalan hingga sampai di Jembatan Flyover Antapani. Ada sesuatu menarik untuk dilewatkan, apalagi kalau bukan lukisan mural di dinding jembatan.

Akan lebih indah jika dinikmati saat malam hari dengan sapuan sinar lampu. Keindahan mosaik keramik beraneka warna cerah serta arsitektur  memberikan kebahagiaan sendiri.

Ya, inilah lukisan mural karya  John Martono, seniman kelahiran Malang 31 Maret 1972. Bahkan hiasan mural yang terdapat di sisi kiri dan kanan jalan layang Antapani sempat mendapat pujian Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ketika itu meresmikan jembatan ini.

John Martono  memberikan tema ‘the spirit of happiness’ untuk karyanya tersebut. Konsep yang ia buat adalah untuk menumbuhkan rasa  apresiasi dan bahagia dari setiap orang yang lewat.

“Semua gembira dan masyarakat dapat memberikan persepsi dalam artiannya masing-masing,” ujar John Martono, soal karyanya itu.

Dalam proses kreasinya, John menggunakan 2.600 meter persegi keramik untuk kemudian direcah dan disusun kembali membentuk mosaik yang abstrak.

“Kurang lebih kita pakai keramik sebanyak tiga mobil pick up,” kata John, menceritakan awal mula pembuatan mural di Jembatan Antapani.

Seniman Mural John Martono, pelukis dinding Jembatan Pelangi Antapani. Foto:ayobandung

Dosen seni kriya di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB ini memang dikenal sebagai pelukis yang gemar menggunakan pola-pola abstrak dalam karyanya.

Lewat seni John kerap terjun membantu masyarakat, salah satunya adalah kreasi yang dibuatnya secara sukarela berupa lukisan mural di Teras Cikapundung dekat Babakan Siliwangi Bandung. Lukisan yang menghiasi dinding seluas 17×7 meter dengan sapuan warna cerah simbol kebahagiaan.

“Karya mural lain itu ada di halaman Bandara Husein Sastranegara dan di pos ronda disekitar rumah saya,” ujar John sambil tersenyum.

Namun John mengaku jika Jembatan Pelangi merupakan karya muralnya yang terbesar karena medianya yang sangat luas serta waktu pengerjaannya yang cukup lama.

Sebelumnya John dikenal sebagai pelukis pertama di Indonesia yang menggunakan kain sutra sebagai media pengganti kanvas. Karya-karyanya banyak mendapat apresiasi baik dari dalam maupun luar negeri seperti saat John berkesempatan mengikuti Contemporary Silk Painting and Hand Embroidery di Tusk Gallery Australia, International Hand Embroidery Exhibition di Tiongkok, The World Trienalle Fiber Art di Polandia serta International Gallery and Art Events Representative di Bangkok, London, New York, dan Florida.

Jembatan Pelangi

Adalah Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sempat berdialog sebelum memberikan nama jembatan antapani dengan sebutan Jembatan Pelangi. Nama ini diabadikan karena hiasan mural karya Martono tanpa berwarna-warni.

Sebelum jalan layang itu diresmikan, Januari 2017 silam, Ridwan Kamil berharap agar Wapres ikut andil dalam memberikan namanya. Ada alasan di balik penamaan “Pelangi” yang diberikan Ridwan Kamil.

“Karena kami ingin memanusiakan jalan layang ini dengan karya seni,” kata Emil-begitu sapaan akrabnya.

Emil  menunjuk seniman mural, John Martono, untuk menyulap jalan layang tersebut menjadi lebih artistik. John dipilih karena karyanya sudah mendunia, di antaranya di Australia dan Amerika Serikat.

“Usul saya Pak, kalau Bapak belum ada nama dikasih nama Jalan Layang Pelangi Antapani karena abstrak warna-warni,” kata Ridwan Kamil, saat berdialog dengan Jusuf Kalla.

Awalnya, Kalla belum menanggapi usulan Emil itu karena fokus pada teknologi yang digunakan dalam membangun jembatan layang yang menghubungkan dua kecamatan di Kota Bandung itu. Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Kiaracondong dan Kecamatan Batununggal.

Setelah menandatangani plakat peresmian, Emil “menagih” penamaan jalan layang itu kepada Wapres.

“Pak, nama Pak,” kata Emil.

“Oh, soal nama saya setuju Jalan Layang Pelangi. Seperti lagu, ‘pelangi-pelangi berwarna-warni’,” ujar Wapres seraya bernyanyi.

Jadilah Jembatan Pelangi kebanggaan warga Kota Bandung.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya