Pemda Harus Kreatif Mengelola Pariwisata
JELAJAH NUSA – Ketua Kamar dan Dagang Industri (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal Sutrisno mengemukakan bahwa pentingnya pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat mengelolah potensi pawirisata dengan lebih kreatif dan inovatif. Hal ini untuk menghindari ketertinggalan dengan daerah lain yang kini terus berupaya meng-upgrade objek wisata yang dimiliki.
“Kita tidak bisa lagi bertahan dengan destinasi klasik yang ada seperti Takuban Perahu atau Angklung Mang Ujo. Perlu inovasi baru untuk bisa lebih mendorong wisatawan datang ke Jawa Barat,” demikian disampaikan dalam acara Silahturahmi Keluarga Besar BPD PHRI Jawa Barat di Hotel Horison, Kamis (21/7/2017) malam.
Agung mengilustrasikan bagaimana Provinsi Jawa Timur begitu cepat meng-eksplore potensi pariwisata. Semua sarana pendukung disiapkan. Tidak saja dalam hal infrastruktur sebagai komponen penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga kemampuan dalam menggerakan seluruh stakeholder untuk bersama-sama membangun pariwisata lebih menarik dan berkualitas.
“Belum lama ini saya berkunjung ke Jawa Timur. Mereka memiliki Jatipark dan Museum Otomotif. Pemerintah daerahnya terus melakukan inovasi karena mereka sadar betul di era milineal seperti sekarang kecepatan dalam merespon perubahan sangat penting,” katanya.
Tentu pemerintah Provinsi Jawa Barat juga bisa melakukan hal yang sama. Bagaimana memunculkan wahana baru atau memperbanyak spot destinasi kebudayaan dan kesenian. Apalagi jika dilihat potensi pariwisata di Jawa Barat sangat besar.
Disamping itu, Bandung dan Jawa Barat pada umum sudah harus mempersiapkan convention center berstandar international untuk mendukung pelaksanaan destinasi MICE. Apalagi tak lama lagi akan memiliki bandara international Kertajasi sehingga sarana pendukung lainnya juga harus dipersiapkan dari sekarang.
“Soal pembangunan convention center ini sebelumnya pernah digagas sebelumnya, namun hingga saat ini belum juga terealiasasi. Harapan kita secepatnya pembangunan fasilitas MICE itu bisa terwujud,” katanya.
Dibagian lain, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan pihaknya terus berusaha bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kunjungan pariwisata ke Bandung.
“Kami juga sudah melakukan kerjasama joint promotion dengan daerah sekitar Bandung Raya. Tujuannya adalah agar mempercepat pertumbuhan pariwisata di Jawa Barat,” katanya.
Senada dengan Kenny, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat Ida Hernida berjanji akan membantu mendorong semaksimal mungkin agar seluruh hotel atau pelaku pariwisata dapat mengantongi Sertifikasi Usaha.
“LSU sudah menjadi keharusan, tidak saja sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan pemerintah, tetapi juga meningkatkan performance perusahaan itu sendiri,” katanya.
Acara silahturahmi BPD PHRI Jawa Barat diikuti cukup antusias dari para General Manager Hotel yang ada di Jawa Barat. Selain mendapatkan tausyah dari KH Miftah Faridl, mereka juga mendapatkan share informasi program PHRI Jawa Barat.
Ketua DPD PHRI Jabar Herman Muchtar, misalnya, menyampaikan progress bahwa kebersamaan pelaku industri perhotelan dan restoran di Jawa Barat semakin tumbuh. Hal terkecil yang bisa terlihat adalah dalam pelaksanaan acara silahturahmi ini, dimana sebelumnya selalu dikerjakan oleh pengurus PHRI.
“Tapi sekarang semua hotel ikut terlibat. Ada yang menyediakan tempat, jamuan makan dan lainnya. Jadi kalau tadi ada yang tanya kok menu rendangnya enak ya. Nah itu, disiapkan oleh Hotel Grand Asrilia,” ungkap Muchtar yang disambut tepuk tangan yang hadir.
(adh)