Tak Lagi Simulasi, Travel Mart 2017 STP NHI Digelar Secara Riil
JELAJAH NUSA – Acara tahunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung, TravelMart 2017, kembali digelar Rabu s.d. Kamis (19-20/4/2017). Bertempat di Dome STP NHI Bandung Jalan Dr Setiabudhi 186 Kota Bandung, pada gelaran yang ke-20 tahun ini, tak lagi sekadar simulasi tetapi dilakukan secara ril.
“Kami menanamkan kepada para mahasiswa agar pada setiap tahunnya harus ada kemajuan dalam penyelenggaraan Travel Mart. Pada awalnya Travel Mart hanyalah sebuah simulasi. Dan untuk pertama kalinya, Travel Mart tahun lalu yang ke-19 dihelat secara real, namun ruang lingkupnya masih sekitar Jawa Barat saja,” kata Ina Veronika Ginting, Ketua Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan STP NHI Bandung.
Dia menambahkan, pihaknya ingin melakukan gebrakan pada TravelMart 2017 sehingga mengalami peningkatan yang signifikan ketimbang penyelenggaraan sebelumnya. Hal tersebut, kata dia, ditandai dengan hadirnya seller dari berbagai destinasi unggulan di Indonesia dan dihadiri buyer dari beberapa kota di Indonesia serta Malaysia dan Singapura.
Sebagai Sekolah Tinggi Pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, STP NHI Bandung turut berkontribusi dalam pencapaian program kementerian pariwisata untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia.
“Dilihat dari progresnya, tahun lalu, Travel Mart terlaksana hanya sehari dan mengusung Jawa Barat. Sedangkan di tahun 2017 ini, pelaku industri perjalanan yang hadir tidak hanya dari Bandung atau Jawa Barat saja, tetapi juga dihadiri berbagai pelaku bisnis dari beberapa kota di Indonesia,” kata Ina.
Dengan tema True Sight of Indonesia, TravelMart 2017 menampilkan berbagai destinasi sesuai dengan yang diusung pada program Kementerian Pariwisata yakni Program 10 Destinasi Prioritas. Destinasi tersebut antara lain Danau Toba, Wakatobi, Morotai, Bromo Tengger Semeru, Kepulauan Seribu hingga Tanjung Lesung.
Sesuai tema tersebut, panitia turut mengundang para pelaku bisnis dari daerah-daerah wisata terkait seperti hotel, biro perjalan wisata hingga dinas pariwisata.
“Kali ini, konsep Travel Mart cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kami mengangkat konsep B2B di hari pertama, dan B2C di hari kedua. Menurut kami, dengan adanya acara ini, memudahkan para pelaku bisnis perjalanan untuk saling bertemu dan bertukar informasi secara singkat dan dapat menghemat waktu maupun biaya,” pungkas Ina. (IA)*