Woro Andijani:Jangan Bikin Wisatawan Kecewa Karena Tak Sesuai Promosi
Klik nusae – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung,Jawa Tengah Woro Andijani mengharapkan Walitelon Utara dapat menjadi percontohan sebagai daerah wisata dari wilayah kelurahan.Sebab baru di Walitelon Utara inilah dirintis wisata berbasis kelurahan dan bukan desa.
Oleh sebab itu dalam pengembangan wisata kedepan pihaknya akan menghadirkan sesuatu yang unik dan spesifik.
“Jangan sampai wisatawan kecewa dan kapok datang gara-gara tidak ada kesesuaian antara promosi di medsos dan kenyataan,” kata Woro Andijani saat memberikan sambutan dalam diskusi Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendampingan dalam rangka Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata,Sabtu (15/6/2019) di Temanggung.
Pelatihan ini digelar atas kerjasama Kementerian Pariwisata dan Universitas Dian Nuswantara Semarang untuk memajukan potensi daerah sebagai desa wisata di Kelurahan Walitelon Utara Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dian Nuswantara Dr Raden Arif Nugroho mengatakan untuk merintis dan mengembangkan desa wisata diperlukan pengembangan SDM terlebih dahulu. Sebab mayoritas, keinginan dan tekad dari warga sudah ada tetapi kualitasnya belum memadai.
“Maka itu Udinus hadir untuk memberikan peningkatan kompetensi SDM dibidang kepariwisataan,” katanya.
Dia mengatakan materi pelatihan antara lain tentang Sapta Pesona, dasar kepariwisataan dan pemandu wisata serta promosi wisata melalui sosial media.
Dipilihnya Kelurahan Walitelon Utara,dikatakannya karena aksesnya dekat dengan daerah tujuan wisata besar dan terkenal seperti Wonosobo,Magelang dan Jogjakarta.
Namun meski punya potensi besar dibidang kepariwisataan tetapi belum tergarap, sehingga tidak banyak dikunjungi.
“Pasti ada sesuatu yang tidak benar seperti manajemennya dan lainnya, Kami hadir untuk memolesnya, dengan sentralisasi ide dan tema, yakni desa wisata dolanan dan edukasi,” katanya.
Dikatakan dalam pelatihan dan pendampingan tersebut diterjunkan mahasiswa dan dosen. Pihaknya juga sudah uji coba dengan mendatangkan wisatawan SMP, hasilnya warga ada minat tetapi wahana belum maksimal.
“Warga bingung wisatawan mau diapakan, 2 jam sudah selesai. Kedepan paket wisata minimal setengah hari atau satu hari,” katanya.
Kasubbid Kemitraan Usaha Masyarakat Kementerian Pariwisata Rulyta M. Rachmaesa mengatakan pada tahun 2019 dirintis dan dikembangkan sekitar 60 desa wisata baru di Indonesia yang dikerjasamakan dengan 57 perguruan tinggi di sejumlah provinsi.
” Kami harapkan dari desa yang didampingi ini ada progres positif,” katanya.
Dia mengatakan umumya warga desa sudah berkeingin kuat mengembangkan desanya sebagai desa wisata tetapi tidak tahu harus berbuat apa.
Desa-desa itu kebanyakan pengembangan dalam potensi alam, budaya, adventure dan kuliner, yang disesuaikan dengan karakteristik.
” Desa wisata dolanan dan edukasi di Walitelon Utara adalah yang pertama,” katanya.
Lurah Walitelon Utara Wahyu Pratomo mengatakan potensi wisata di Walitelon Utara sangat besar, seperti masyarakat yang masih berpegang teguh ada adat istiadat, dan keberadaan dolanan anak.
“Warga telah bahu membahu membuat desa wisata, tetapi mereka butuh tembahan ilmu pengetahuan dibidang kepariwisataan,” katanya.
(adh/krj)