Destinasi Digital Bandara Soetta Makin Ciamik
Klik nusae – Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta,punya cara yang sendiri dalam menggaet pengunjung. Sebagai bandara, tempat ini bukan hanya menjadi tempat transit, melainkan menjadi obyek wisata itu sendiri.
Pada aplikasi Instagram, foto dengan latar Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta sudah mencapai ratusan ribu jika dikalkulasi dari beberapa tagar.
Tagar terbanyak adalah #terminal3ultimate yang berisi lebih dari 20.000 postingan gambar.
Banyaknya postingan gambar, membuat Terminal 3 viral di dunia maya. Fenomena ini yang kemudian disebut-sebut sebagai destinasi digital seperti penjelasan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Menurut Arief, destinasi digital merupakan obyek wisata yang heboh di dunia maya atau viral dalam media sosial.
Dari berita yang dipublikasi PT Angkasa Pura II (AP II) dalam laman resminya, ada kutipan Arief yang menjelaskan bahwa destinasi digital menjadi tantangan sekaligus tuntutan di era booming teknologi.
Cara tersebut dipakai untuk menggaet pasar milenial. Istilah destinasi digital pada generasi milenial, biasanya dikenal dengan “instagrammable”.
Arief sendiri berharap Tanah Air dapat menciptakan 100 destinasi digital pada 34 provinsi. Nah, Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta kemudian disebut-sebut sebagai destinasi digital airport pertama di Indonesia.
Dari segala fasilitas yang disediakan, Terminal 3 punya banyak latar fotogenik yang bisa diabadikan baik oleh pengunjung, maupun karyawan.
Perusahaan penyedia jasa pemesanan tiket Globalhunter telah menganalisa sejumlah bandara terpopuler lewat Instagram. Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan berada pada peringkat teratas.
Sedangkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta ada pada urutan 13 sebagai bandara yang paling sering muncul di Instagram dengan jumlah foto bandara yang telah diunggah mencapai 122.213 buah per Oktober 2018.
Oleh karena itu, sejak November 2018, 15 bandara yang dikelola AP II disulap menjadi bandara yang instagrammable sehingga para pengguna jasa, khususnya milenial bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda.
Fasilitas digital Untuk menjadi destinasi digital, latar fotogenik agar dapat diunggah saja tak cukup. Oleh karenanya, sudah tersedia jadwal acara rutin tiap tahun. Per triwulan, akan ada 15-20 acara yang diselenggarakan di sana.
“Per tahunnya ada sekitar 45 acara,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura II saat sosialisasi program destinasi digital baru. Adapun beberapa acara yang sudah diselenggarakan, yakni penyambutan Asian Games, dan karnaval bertajuk Jember Fashion Carnival pra-event.
Pada dasarnya, destinasi digital tak hanya harus indah dipandang mata secara langsung, tapi juga harus indah di kamera.
“Syarat pertama dalam membuat event pun harus cameragenic, senjata paling ampuh sekarang senjata digital dengan visual yang bagus,” tutur Menpar Arief Yahya. Lebih dari itu, di Terminal 3 kini juga terdapat iMATE Lounge (i-Millennial Airport Travel Experience Lounge) yang semakin memanjakan millennial.
Lounge itu salah satu terobosan AP II guna mengakomodir kebutuhan perjalanan zaman now di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Adapun jumlah penumpang pesawat dari generasi millennial saat ini mencapai sekitar 68 persen.
Di lounge tersebut, para traveler millennial dapat menemukan berbagai pelayanan berbasis digital mulai dari virtual assistant melalui chat bot, co-working space, digital wayfinding, hingga melakukan reservasi perjalanan atau akomodasi.
Tidak hanya itu, iMATE Lounge juga menyediakan area bermain game online yang disebut dengan AirSport.
Di area ini, gamer akan merasa betah berlama-lama duduk di kursi yang didesain khusus untuk bermain game, ditambah juga dengan tersedianya WiFi berkecepatan tinggi (Wi-Shock) yang menjamin kelancaran bermain game online.
Lounge tersebut juga diperkuat personel robot pintar bernama DILO yang dapat menghibur para pengunjung bandara dan penumpang pesawat.
DILO memiliki fitur multimedia (musik, video, dan dokumen). Beberapa hal yang tak berkaitan langsung seperti transportasi pun harus pula dipikirkan.
Sebagai destinasi digital, bandara kini juga bekerja sama dengan penyedia jasa transportasi online. Tujuannya, agar ke depan bandara bisa menjadi destinasi digital yang utuh dan terhubung.
(adh/kom)