Nomadic Tourism Kini Menjadi Andalan Labuan Bajo

Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur ini kini menawarkan Nomadic Tourism bagi para wisatawan mencanegara. Foto:DokPar

Klik nusae – Sejak lama objek wisata Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) dipersiapkan untuk memanjakan turis asing.Sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas, Labuan Bajo kini pun siap memberikan pengalaman baru bagi para wisatawan dalam Nomadic Tourism.

Disamping atraksi wisata komodo dan selam,budaya di kawasan ini juga menjadi salah satu daya tariknya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut konsep nomadic tourism sebagai solusi sementara untuk selamanya.

“Live a board yang telah berkembang lima hingga tujuh tahun terakhir di Labuan Bajo adalah contoh dari solusi sementara itu. Ini bisa jadi solusi amenitas dan juga akses bagi wisatawan nomad. Dulu kita mengenalnya sebagai wisata minat khusus, tapi seiring perkembangan zaman, tren ini menjelma menjadi wisata minat umum,” ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Baca Juga: TPI Labuan Bajo Akan Menjadi Pusat Kuliner

Menurut Menpar, untuk membangun destinasi Labuan Bajo membutuhkan waktu sekitar 20 tahun-30 tahun, karena itu ia memutuskan menjalankan solusi sementara yaitu Nomadic Tourism.

Ia berharap pengembangan Nomadic Tourism di Labuan Bajo bisa dipercepat agar mendapat hasil yang lebih baik baik terutama dalam bidang amenitas.

“Untuk atraksi, Labuan Bajo sudah tidak perlu ditanyakan lagi, karena sudah terkenal dengan Pulau Komodo dan tempat diving terbaik dunia, sementara untuk amenitas konsep Nomadic Tourism bisa mempercepat pertumbuhan wisatawan,” jelas Arief dalam keterangan resminya, Sabtu (30/3/2019).

Perkembangan amenitas untuk kaum nomad di Labuan Bajo juga semakin banyak. Misalnya dengan kehadiran Le Pirate boatel, One Tree Hill, The Seraya, yang merupakan hostel bergaya kekinian untuk glampacker atau kaum pengembara milenial.

Selain itu, sejumlah tempat glamping terlihat mulai muncul di kawasan ini. Di antaranya di Pulau Saloka yang digarap oleh sebuah social enterprise bernama Pulau Bahagia Ekosistem.

Terdapat juga CND Nomadic Huts yang dibangun oleh CND Dive Center yang dipimpin oleh Condo Subagyo, salah seorang nomad terpandang di dunia diving di Labuan Bajo.

Untuk wisatawan yang ingin melakukan liburan glamor, mereka dapat mencoba mengarungi pantai-pantai indah dengan menggunakan kapal-kapal mewah seperti Sea Safari Cruise, Salila, Grace Alone, Maluku, Plataran Komodo, dan lain-lain.

Baca Juga: Sudah 80 Ribu Lebih Wisatawan Ke Laboan Bajo

Berbagai kapal mewah ini dapat dengan mudah ditemukan di Kawasan Marina Pelabuhan Labuan Bajo. Beberapa selebriti papan atas seperti Gwyneth Paltrow, Katy Perry, dan Valentino Rossi juga pernah live a broad di tempat tersebut.

Ketika semakin banyak pemain menawarkan sensasi island hopping dengan konsep live a board, maka hal yang menjadi kunci adalah inovasi pengembangan produk baru.

“Nomadic Tourism ini sangat menjanjikan. Wisatawannya juga banyak, dari segi jumlah. Pemain industri baik konvensional maupun startup juga banyak yang masuk ke ranah ini. Namun yang paling penting adalah pemain di ekosistem pariwisata tetap fokus pada inovasi dalam mengemas dan menjual wisata berbasis pengalaman, bukan berbasis komoditas pariwisata biasa,” tegas Shana Fatina, Direktur Utama, Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya