STP Bandung dan Bali Bermitra dengan Victoria University Buka Kelas Internasional
Klik nusae – Indonesia kembali membuka kerja sama dengan Australia dalam bidang pendidikan dan pariwisata. Saat ini Pemerintah Indonesia memang sedang fokus menyiapkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif. Salah satunya program kelas internasional berstandar global untuk menyiapkan SDM di sektor pariwisata.
Kelas internasional yang dimaksud yaitu kerja sama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NHI Bandung dan STP Nusa Dua Bali dengan Victoria University Polytechnic Melbourne, Australia. Dalam program ini memungkinkan pertukaran mahasiswa dan program magang di Australia.
Mengutip siaran pers Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat meresmikan Grand Launching International Class and English Languange Centre (ELC) di STP Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/3/2019) menjelaskan, kelas internasional tersebut bertujuan untuk peningkatan standar kurikulum pendidikan dan meningkatkan kualitas SDM pariwisata.
“Program kelas internasional ini adalah salah satu jawaban dalam menghasilkan SDM yang andal dan kompetitif. Dalam pengembangan SDM pariwisata itu gunakan global standar, agar bisa bersaing di level global. Indonesia sendiri saat ini sudah menggunakan regional standar yang sering disebut ASEAN MRA, Mutual Recognition Arrangement. Kita harus punya kompetensi selevel ASEAN dulu saja,” papar Arief Yahya.
Menpar menambahkan, implementasinya para mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk belajar 2 semester di Victoria University. Mereka juga akan menjalani magang di Australia sebagai salah satu peluang besar bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman bekerja.
“Dengan harapan tinggi, upaya ini akan meningkatkan tingkat standar pendidikan pariwisata di Indonesia menuju standar global. Saya harap para mahasiswa akan melakukan yang terbaik dalam proses belajar. Karena para mahasiswa ini juga mewakili Indonesia di Australia,” sambung Arief.
Beberapa program yang dikembangkan STP NHI Bandung dan STP Bali ELC antara lain penguatan pembelajaran bahasa Inggris untuk hospitality bagi mahasiswa dan dosen. Lalu pelatihan kemahiran bahasa Inggris yang terkait dengan industri pariwisata dan perhotelan. Seperti di bidang kesekretariatan dan petugas informasi atau contact center. Ketiga adalah untuk mempersiapkan dan Tes IELTS bagi mahasiswa, dosen, karyawan, dan masyarakat umum.
Selain itu, Arief juga menekankan pentingnya Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata di bawah koordinasi Kemenpar untuk menerapkan 3C (Curriculum, Certification, Center of Excellence) yang merupakan basis standar dunia.
Menurutnya, certification mewajibkan semua lulusan sekolah di bawah Kemenpar, dosen, serta perguruan tingginya harus terstandarisasi dengan standar ASEAN. Sementara itu, center of excellence, mewajibkan setiap orang memiliki keahlian khusus untuk masuk ke dalam industri pariwisata.
“Maka dari itu, saya meminta setiap sekolah pariwisata memiliki spesialisasinya masing-masing misal Bandung untuk kuliner, Bali untuk budaya, dan Lombok terkait wisata halal,” ujar Menpar.*** (IG)