‘KAA: Inspirasi Perdamaian Dunia’ jadi Tema Peringatan 64 Tahun KAA
Klik nusae – Tahun 2019 menjadi peringatan ke-64 Konperensi Asia Afrika (KAA). Dalam peringatan tersebut, Museum KAA yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu itu telah mempersiapkan serangkaian acara edukasi. Sebagian besar acara berlangsung di April 2019.
Dikutip dari laman http://asianafricanmuseum.org, Kepala Museum KAA Meinarti Fauzie menyampaikan, peringatan tahun ini mengusung tema “KAA: Inspirasi Perdamaian Dunia”. Tema ini, berasal dari butir keempat tujuan pokok KAA. Rumusan ini berasal dari PM Ali Sastroamidjojo kala memimpin Konferensi Bogor di penghujung Desember 1954.
Di dalamnya, PM Ali Sastroamidjojo menekankan pentingnya meninjau kedudukan negara-negara Asia dan Afrika serta rakyat-rakyatnya dalam dunia saat itu.
“Malah bukan hanya itu, dalam rumusan itu PM Ali Sastroamidjojo juga memperhatikan sumbangan negara-negara Asia dan Afrika demi memajukan perdamaian serta kerja sama di dunia,” papar Meinarti Fauzie mengutip isi Komunike Akhir Konferensi Bogor, Jumat, (29/4/2019).
Meinarti juga menjelaskan, pada acara peringatan tahun ini pengibaran bendera dilaksanakan secara internal. Ada sekitar enam mata acara yang masing-masing berupa media pembelajaran.
“Setiap acara merupakan media belajar pelestarian nilai-nilai KAA. Dengan begitu, pesan-pesan luhur dari KAA, seperti kerja sama, kesetaraan, dan hidup damai berdampingan dapat disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan menarik,” terangnya.
Rangkaian acara akan diawali Lomba CreatiVlog dengan tema “Aku dan Museum KAA”. Pendaftaran dimulai pada 1 April dan direncanakan berakhir 22 April 2019. Teknisnya, para peserta mengirimkan tautan videonya secara daring ke Museum KAA.
“Selanjutnya, Museum KAA menggelar acara sosial donor darah. Dilaksanakan Kamis 4 April 2019, mulai jam 9 pagi di Ruang Burangrang, Komplek Museum KAA – Gedung Merdeka. Seperti tahun sebelumnya, Museum KAA kembali bekerja sama dengan PMI Kota Bandung dalam acara ini,” sambung Meinarti.
Rangkaian acara lain ada kegiatan International Students Gathering (ISG) yang akan digelar Rabu, 24 April 2019. Museum KAA mengundang kehadiran para mahasiswa internasional yang tengah studi di Kota Bandung, bermitra dengan Universitas Telkom.
Kegiatan yang paling seru yaitu menjelajahi Museum KAA di malam hari. Di situ, Museum KAA menawarkan ‘Kisah Bendera Afrika’ bagi pengunjung. Di acara bertajuk “Jelajah Malam Museum KAA” ini, para pengunjung mengenakan pakaian bernuansa Asia dan Afrika sambil membawa senter.
Kemudian pada Senin 29 April 2019, digelar kegiatan mendengarkan langsung kisah KAA 1955 dari para saksi sejarahnya di Ruang Utama Gedung Merdeka. Museum KAA kembali mengundang kehadiran saksi sejarah dalam acara ini.
Sedangkan puncak peringatan digelar pada Sabtu, 4 April 2019 dengan melaksanakan acara Bandung Historical Study Games (BHSG). Dalam acara ini, peserta melakukan jalan sehat sambil mengerjakan tantangan di sejumlah titik bersejarah di Kota Bandung. Acara dimulai di Gedung Dwiwarna, Jalan Diponegoro dan berakhir di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika. Kedua gedung ini terkait erat dengan peristiwa KAA.
“Sebagai pra event acara peringata, kami telah menggelar dua acara di Maret 2019. Pertama pada Minggu, 10 Maret 2019 lalu, Museum KAA dan Yayasan Mata Hati Indonesia (YMHI) menggelar pemutaran dan diskusi film “Jembatan Pensil” karya Hasto Broto (2017) bersama penyandang disabilitas. Setelah itu, Museum KAA dan Institute Frana§ais d’Indona©sie-Bandung menghadirkan pertunjukan dongeng “Conteur d’Eau” dengan menghadirkan pendongeng kondang asal Pantai Gading Adama Adepojou,” pungkas Meinarti.*** (IG)