Menteri Pariwisata Janjikan All Out Pulihkan Banten
Klik nusae – Kementerian pariwisata diminta segera melakukan recovery (pemulihan) pasca bencana dibeberapa daerah. Baik yang belum lama ini terjadi seperti tsunami Selat Sunda maupun di kawasan Palu,Sulawesi Selatan. Dengan cara ini maka industri pariwisata bisa terselamatkan.
Bencana telah membuat roda perekonomian menjadi lumpuh. Kasus terdekat adalah,bagaimana semua komponen yang terkait dengan industri pariwisata di Provinsi Banten maupun Palu menjadi terhenti. Multi effect playernya, banyak masyarakat yang selama ini mengandalkan industri pariwisata kehilangan pekerjaan.
Demikian disampaikan Ketua PHRI Provinsi Banten Ashok Kumar dan Ketua PHRI Sulawesi Selatan Anggiat dalam diskusi panel Rakernas IV PHRI 2019 yang dipandu Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani, Senin (11/2/2019).
Menjadi pembicara utama dalam diskusi tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Ketua Bappenas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
“Pak Menteri,sebagai pembantu presiden segera sampaikan aspirasi kami ini. Banten perlu segera dipulihkan dengan langkah-langkah konkret,” kata Ashok.
Hal senada juga disampaikan Anggiat supaya kementerian pariwisata sering berkunjung ke Palu,Sulawesi Selatan.
“Pak Menteri harus sering berkunjung ke Palu karena kami masih membutuhkan percepatan pemulihan agar tingkat kunjungan wisatawan kembali naik,” katanya.
Menjawab berbagai pertanyaan tersebut Menpar Arief Yahya menjanjikan bahwa untuk pemulihan kondisi di Provinsi Banten,terutama di wilayah Anyer,Tanjung Lesung dan Carita.
“Besok, (Selasa,12/2/2019) saya akan ke Banten. Sebetulnya, selama ini ketika terjadi bencana saya selalu jadwalkan secara intens untuk terus terjun langsung. Saya gak enak ini ngomongnya, pada saat bencana Gunung Agung di Bali,setiap bulan saya ke Bali,untuk langsung berkoordinasi melakukan pemulihan,” katanya.
Menpar Yahya pun mengingatkan bahwa pemulihan kawasan pariwisata yang terkena baneca harus dilakukan secara smart.
“Jangan gaduh. Karena kondisi ini akan berpengaruh terhadap kunjungan para tourism. Kita harus selesaikan dengan cepat dan tepat. Percayalah, berdasarkan pengalaman yang sudah kami jalankan, recovery berhasil karena industri pariwisata itu sendiri bergerak,tanpa harus mengandalkan pemerintah,” tandasnya.
Sementara itu Menteri Bambang Brodjonegoro akan mendorong upaya kementerian pariwisata dalam pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara.
Menurut Bambang, bahwa daerah yang cepat pertumbuhan pariwisata karena didukung oleh kepemimpinan daerah yang kuat.
“Kami melihat contoh di Banyuwangi. Kenapa bisa cepat tumbuh pariwisatanya, karena pemerintah daerahnya mempunyai spirit yang tinggi,” kata Bambang.
Bambang mendorong supaya semua kepala daerah provinsi menjadikan pariwisata sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
“Pemerintah Daerah harus terbuka terhadap investasi di sektor pariwisata. Harus ada sinergitas antara BUMN,swasta,pemerintah pusat dan PMA. Bersama-sama,bagaimana melakukan penataan destinasi wisata terbaik yang bisa dijual kepada turis asing,” katanya.
Bambang mencontohkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika telah dibangun dengan prinsip-prinsip yang kuat dari seluruh stakeholder untuk menghadirkan sebuah kawasan pariwisata terpadu.
“Perlu juga saya sampaikan bahwa dalam hal pemasaran destinasi, dunia kini sudah beralih ke digital. Perubahan ini harus dikuasai teman-teman di PHRI maupun yang bergerak di bidang agen perjalanan,” papar Bambang.
(adh)