Jajan Kuliner Dengan Koin Kayu Di Gunung Kidul

Berbagai kuliner dihadirkan di Pasar Digital Ngingrong di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul,Yogyakarta ini setap pekan. Bagi wisatawan yang kebetulan berada di Yogyakarta jangan lewatkan pasar digital ini. Foto:IG

Klik nusae – Mau berlibur kemana pekan ini. Kalau belum ada pilihan,datanglah ke Gunungkidul,Yogyakarta. Banyak pilihan destinasi wisata. Terutama beberapa pantainya yang indah.

Liat saja, mulai dari pantai berpasir putih menawan hingga pantai tebing nan eksotis, semuanya bisa didapatkan di Gunungkidul.

Ketika hari libur atau akhir pekan, banyak wisatawan yang memilih pantai di Gunungkidul sebagai destinasi wisata tujuannya.

Bahkan ketika libur panjang, tidak jarang terjadi kemacetan di jalan utama menuju pantai. Salah satu waktu terbaik untuk berkunjung ke pantai-pantai Gunungkidul adalah pagi hari.

Hal itu karena selain matahari tidak terlalu panas, suasananya pun belum seramai siang atau sore. Jika berencana mengunjungi pantai-pantai Gunungkidul pada pagi hari di akhir pekan, maka satu hal yang tidak boleh dilewatkan adalah mampir jajan di Pasar Digital Ngingrong.

Pasar ini tepatnya berada di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Lokasinya tepat di samping jalan utama menuju pantai-pantai di selatan Yogyakarta seperti Pantai Pok Tunggal, Timang, Jogan, Siung, dan Watu Lumbung.

Jika ditempuh dari Kota Wonosari, rute menuju Pasar Digital Ngingrong yang pertama adalah ke arah selatan di Jalan Baron. Nantinya ada pertigaan besar ke arah timur (kiri).

Pasar ini pun tidak lagi jauh dan bisa ditemukan di selatan (kanan) jalan. Sajian Nikmat Sebelum Mantai Tidak sulit untuk menemukan Pasar Digital Ngingrong karena tampilannya yang mencolok dengan area parkir luas.

Selain itu, nuansanya juga tradisional dengan pondokan kayu sederhana tempat pedagang menjajakan aneka sajian yang khas.

Berbagai makanan dan minuman tradisional akan siap mengusir lapar dan haus di sini. Salah satu hidangan yang wajib dicoba adalah dawet.

Ada dua varian dawet di sini, yakni dawet biasa dan dawet dengan jenang atau bubur. Keduanya begitu nikmat dan segar.

Jika belum sarapan atau merasa lapar di tengah perjalanan, aneka makanan khas Gunungkidul yang lezat dan sehat juga siap menyingkirkan lapar.

Contoh sajian lezat itu adalah soto, pecel, tahu-tempe, kue apem, nasi thiwul, dan sayur brongkos. Rupiah Tidak Berlaku Aneka makanan dan minuman di Pasar Digital Ngingrong ini selain lezat juga sangat terjangkau.

Hanya dengan sekitar Rp 10.000, lapar dan dahaga tidak lagi menjadi masalah. Namun wisatawan tidak bisa membayar dengan uang tunai di sini.

Alat tukar yang berlaku bukanlah uang, tetapi koin dari kayu. Tidak sulit mendapatkannya karena terdapat tempat penukaran koin kayu.

Nantinya wisatawan akan mendapatkan koin yang bisa digunakan untuk membeli aneka sajian. Angka 1 pada koin menunjukkan nilai Rp 1.000. Jika angkanya 5 maka nilainya Rp 5.000, begitu juga 10 yang berarti Rp 10.000.

Pedagang juga akan memberikan kembalian berupa koin kayu. Jika ada sisa, wisatawan bisa menukarnya kembali dengan uang tunai.

Mereka juga bisa membawa pulang koin kayu untuk kenang-kenangan. Tempat Istirahat Terbaik Suasana Pasar Digital Ngingrong juga nyaman untuk dijadikan tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju pantai.

Pohon jati tumbuh cukup rindang di sini sehingga daunnya mampu menghalangi teriknya sinar matahari. Jika memilih untuk bersantap dengan menggelar tikar, maka lokasi terbaik adalah di sisi selatan. Panorama hutan dan perbukitan karst khas Gunungkidul tampak begitu menawan dan mendamaikan.

Pasar yang didirikan dari kolaborasi Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Jogja dan masyarakat ini juga dekat dengan destinasi wisata lain yakni, Geosite Ngingrong, Etalase Taman Batu Gunung Sewu, serta Taman Bunga Telaga Malingan.

Waktu buka Pasar Digital Ngingrong adalah Sabtu dan Minggu mulai pukul 06.00 sampai 12.00 WIB. Kunjungan paling ramai biasanya pada Minggu pagi.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya