Ingin Sukses Bangun Pariwisata Ini Kata Kuncinya

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat membeberkan rumus membangun sektor saat melakukan kunjungan kerja ke Maerokoco, Semarang, Jumat (4/1/2019). Foto:DokPar

JELAJAH NUSA – Apa kunci sukses dalam pengembangan sektor pariwisata.Menteri Pariwisata Arief Yahya membeberkan rumusnya saat melakukan kunjungan kerja  ke Maerokoco, Semarang, Jumat (4/1).

Menpar menyebut CEO Commitment adalah jawabannya. Lewat CEO Commitment pemerintah menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan. Sepanjang tahun 2018, sektor inilah yang diandalkan untuk mendatangkan devisa bagi Indonesia.

“Mengapa pariwisata makin maju dan terus maju? Jawabnya CEO Commitment. Karena komitmen Presiden Jokowi. Rumusnya, jika pariwisata di daerah ingin maju, pastikan CEO Commitment,” katanya.

Tentu, didalamnya juga termasuk keseriusan gubernur dan bupati atau walikota. Ketika mereka serius, semua urusan pariwisata jadi mudah, cepat dan lancar. Begitu pun sebaliknya.

Menpar Arief menambahkan, 4 tahun berturut turut pariwisata Indonesia jadi sektor prioritas. Itu bukti komitmen presiden. Semua bukan sekadar wacana, tetapi benar-benar dijalankan on the track.

“Semua diperhatikan. Akses menuju destinasi, point to point, dari satu titik ke titik lain. Semua tersambung dengan moda transportasi yang semakin kuat,” jelasnya.

Selain itu, regulasi terkait pariwisata juga semakin mudah, murah, cepat dan mendorong investasi. Presiden juga sudah hadir di hampir semua destinasi yang diprioritaskan, mengendors pariwisata dan terus mempromosikan destinasi secara khusus.

“Yang tak kalah penting, presiden juga concern mendorong industri. Semua dirangkul ikut di pariwisata untuk maju dan berkembang, bahkan mendunia. Contohnya kuliner. Beliau meminta kuliner tradisional hadir di rest area, dan lainnya,” imbuhnya.

Lebih jauh Menpar Arief mengatakan, tumbuhnya sektor pariwisata Indonesia juga didorong tingginya minat masyarakat melakukan perjalanan wisata.

Terutama oleh generasi milenial. Hasil survei dari Alvara Research Center menyebut, 1 dari 3 generasi melenial Indonesia melakukan wisata minimal sekali dalam setahun.

Dari sisi strategi, pariwisata Indonesia berkembang dan maju berkat konsep A3. Yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Semua harus diperhatikan. Tidak boleh setengah-setengah. Termasuk dalam pemasaran.

“Selama ini, promosi sudah kita lakukan dengan gencar. Baik di dalam negeri maupun luar negeri. Baik secara off line maupun digital. Terutama digital. Dibantu sahabat milenial, kita kembangkan beragam destinasi digital di semua daerah,” pungkasnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan membenarkan jika CEO Commitment sangat penting.

“Sebab kepala daerah adalah pemegang kebijakan. Kepala daerah yang akan menentukan pariwisata menjadi leading sector atau tidak. CEO yang memiliki komitmen tinggi terhadap pariwisata akan didukung,” paparnya.

Sedangkan Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kemenpar Hariyanto, menambahkan konsep promosi tidak kalah penting.

“Setelah CEO berkomitmen, langkah selanjutnya adalah menyiapkan promosi. Lakukan dengan strategi dan komunikasi yang baik, sehingga hasil yang didapat bisa maksimal,” paparnya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya