MarkPlus Jadikan Manado Sebagai Basis Pengembangan Pariwisata
JELAJAH NUSA – Sejak lama Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara memiliki kekayaan alam yang luar biasa.Tak hanya itu, kota ini juga menyimpan beragam budaya. Tak mengherankan bila Manado menjadi daerah tujuan wisatawan mancanegara.
Atas dasar pertimbangan tersebut, MarkPlus Center For Tourism and Hospitality membangun kantornya di Manado.
Hal ini disampaikan Founder dan Chairman MarkPlus Inc, Hermawan Kertawijaya, dalam peresmian kantor MarkPlus Center For Tourism and Hospitality, di Rumah Alam Manado, Selasa (11/12/2018). Peresmian dilakukan Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Hermawan meminta Manado untuk menerapkan formulasi 3A yang digagas Arief Yahya. Bahkan, ia memuji Arief yang sudah sukses memperkenalkan formulasi 3A, yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.
“Keindahan alam itu bukan hanya mengenai destinasi. Tanpa 3A, nggak akan jadi itu destinasi pariwisata. Ini Pak AY luar biasa karena sudah memperkenalkan formulasi 3A. Formulasi yang memang WOW,” puji Hermawan.
Formulasi 3A sudah diterapkan dibanyak destinasi. Formula ini pun terbukti mampu meningkatkan wisatawan.
Keberhasilan Arief memperkenalkan 3A turut berperan terhadap keberhasilan Humas Kemenpar menjadi yang terbaik.
“Pak Arief itu pegang apapun oke karena selalu strategik. Selalu tahu bagaimana memanfaatkan teknologi dan regulasi di tingkat nasional. AY membuka Bali, sekarang pindah ke Manado, Babel, dan Jabar,” ucap Hermawan.
Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa Manado sangat kaya.
“Apa yang tidak dimiliki Manado. Nature dan culture-nya sangat bagus. Manado juga menjadi destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan selain Bali, khususnya wisatawan Tiongkok,” kata Hermawan.
Namun, HK – sapaan akrabnya, juga membeberkan ada faktor lain yang harus diperhatikan Manado.
“Manado harus siap dengan hospitality dan memiliki sustain tourism. Karena, hospitality ini yang akan mengikat wisatawan. Di Bali mereka merasa nyaman, bagaikan rumah sendiri. Karenanya, Manado juga harus menyiapkan hospitality,” ujar Hermawan.
Ia menjelaskan, MarkPlus siap mendukung hal tersebut melalui seminar. Hal yang dibahas adalah tourism discussion, North Sulawesi Now: China Tourism and Beyond.
“Mengapa diskusi ini mengangkat tentang wisatawan China? Karena Manado adalah tujuan utama para wisatawan asal China. Manado paling banyak dikunjungi setelah Bali,” ujar Hermawan.
Ia pun menyatakan siap memberikan gambaran bagaimana hospitality yang harus diterapkan bagi wisatawan China.
“Hal serupa pernah kita lakukan di Bali dan disambut antusias. Manado pun harus melakukan hal yang sama,” lanjut Hermawan.
Dirinya juga berharap kehadiran MarkPlus Center For Tourism and Hospitality bisa memberikan banyak manfaat bagi sektor pariwisata Manado, juga Sulawesi Utara.
“MarkPlus hadir untuk ikut mendukung Pariwisata yang sedang menggeliat. Bagaimana caranya? MarkPlus akan melakukan Pelatihan, Sertifikasi, Riset, Event, Consulting, dan sebagainya. Tujuannya untuk mendukung perkembangan pariwisata, khususnya di Manado,”jelasnya
Tambahnya, semakin diliriknya sektor pariwisata, Manado dengan segala kearifan lokal dan keunggulannya harus terus berbenah.
Manado tidak bisa hanya memperkenalkan Bunaken sebagai lokasi diving dengan souvenir dan kulinernya.
“Nature, culture, dan man made harus dimanfaatkan,” ujar Hermawan.
Terlebih lagi, akses udara di sana semakin terbuka lebar. Aksesibilitas kini bukan masalah bagi Manado. Sejak dipelopori Lion Group, jalur udara Manado di Bandara Sam Ratulangi kian berkembang hingga memiliki penerbangan intermasional ke sejumlah negara, termasuk Tiongkok. Pertumbuhan yang membuat amenitas di Manado makin lengkap.
Formulasi 3A yang diusung Arief juga sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo. Dalam akun Instagramnya, Presiden menegaskan ingin mendatangkan banyak wisatawan mancanegara.
“Untuk itu, kita memperbaiki fasilitas infrastruktur, landasan pacu bandara diperpanjang, terminal diperbaiki, jalur transportasi diperbaiki. Tidak hanya itu, hotel dan lain-lain turut dipersiapkan,” tulisan Presiden dalam akun pribadinya.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengakui bahwa pertumbuhan sektor pariwisata sangat tergantung pada faktor 3A.
“Faktor 3A sangat mempengaruhi pariwisata dan kenyamanan wisatawan. Bagaimana akses untuk mencapai destinasi, bagaimana penginapan atau amenitas yang tersedia, juga seperti apa atraksi yang bisa mengikat wisatawan,” ucapnya.
Menurut Arief, Manado sudah memiliki faktor 3A yang lengkap.
“Dan kehadiran MarkPlus akan membuat sektor pariwisata Manado semakin melesat,” kata dia.
(adh)