1.000 Anggota Korpri Mainkan Musik Angklung Di Depan Presiden
JELAJAH NUSA – Musik angklung mewarnai peringatan HUT Korpri ke-47 yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Istora Senayan pada Kamis lalu. Mereka dihibur 720 seniman dari berbagai daerah, seperti tiga penyanyi perempuan berkostum Bali yang menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa.
Penyanyi itu juga diikuti dengan puluhan penari yang menampilkan tari Dayak, tari Jaranan hingga kontemporer.
“Temanya Bersatu dalam Perbedaan, menggambarkan keberaragaman budaya dan seni Indonesia yang multietnis, multiagama, multidaerah dan multi usia. Semua kesenian daerah tersaji bersama iringan orkestra,” ujar Paulus Surya, Show Director dan Conductor ‘Apresiasi Seni Korpri’ dalam keterangan tertulis, Jumat (30/11/2018).
Segmen pentas seni semakin meriah berkat permainan 1.000 angklung dari anggota Korpri yang membawakan lagu Tanah Airku.
Setelah itu dilanjutkan dengan nyanyian lagu daerah, seperti Rasa Sayange hingga Yamko Rambe Yamko.
Tidak kalah menarik, adalah penampilan 40 penari Papua yang berkolaborasi dengan 160 penari kontemporer dari komunitas INLA Jakarta dan Medan.
Tak hanya itu, tarian Kecak dari padepokan Made Bali juga nampak harmonis dibawakan bersama tarian Jawa. Lalu ada pula tarian Saman dari Aceh.
“Musiknya terdiri dari 70 orang pemain orkestra, berkolaborasi istimewa dengan 50 pemain dari Saung Angklung Udjo Bandung serta ada Marching Band dari Pondok Pesantren An-Nur Malang,” imbuh Paulus.
Pertunjukan semakin berwarna dengan kehadiran rangkaian kostum karnaval dan aneka ornamen flora fauna khas Indonesia yang mempercantik panggung.
Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi tinggi kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) karena, telah berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.
Ia juga memuji kinerja ASN yang dapat menjadi pengikat persaudaraan di tengah keberagaman Indonesia.
“Kemajuan Indonesia yang telah kita capai, harus dipahami berkat kinerja ASN di semua level pemerintahan dan sektor sentral di setiap lini instansi,” ujar Jokowi.
Jokowi juga menekankan agar anggota Korpri lebih melek terhadap perkembangan teknologi dan memanfaatkan sosial media.
Hal itu akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang saat ini lebih menginginkan kesederhanaan dan serba cepat.
Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, peringatan HUT ke-47 Korpri mengambil filosofi bambu yang akarnya menjadi perekat tanah.
Ini merupakan simbol memperkokoh dan mempersatukan bangsa.
“Rangkaian kegiatan utama HUT Korpri meliputi empat olah yaitu Olah Rasio, Olah Rasa, Olah Raga dan Olah Ruh,” katanya.
Olah Rasio, lanjut Arief, meliputi Talk Show, Kopdar Keren dan Awarding. Untuk Olah Rasa meliputi Expo, Bazaar, dan berbagai festival.
Olahraga sendiri mencakup Family Fun Bike & Wheel Chair 10K, dan Permainan Tradisional Winway. Selanjutnya untuk Olah Ruh meliputi MTQ, Donor Darah dan Ziarah Taman Makam Pahlawan.
Usai upacara, Arief beserta Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengunjungi Pasar Rakyat yang terletak di Plaza Timur Senayan, Jakarta.
Ini berisi pameran pelayanan publik dari sejumlah kementerian dan lembaga yang digelar pada 24-29 November lalu.
Di Pasar Rakyat ini terdapat berbagai produk layanan seperti kesehatan gratis dari Kementerian Kesehatan, layanan paspor dari Kemenkum HAM, layanan SIM dari Polda Metro Jaya, dan layanan E-KTP dari Kementerian Dalam Negeri.
Selain itu, ada pula festival produk olahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan pasar digital dari Kementerian Pariwisata.
“Selain layanan masyarakat, Pasar Rakyat ini diisi oleh bazar kuliner nusantara, panggung hiburan, dan spot foto yang instagramable,” ujar Ukus.
(adh)