Kemenpar Resmi Buka Kantor Perwakilan WITO Di Singapura

Menteri Pariwisata Airef Yahya menggunting pita menandai diresmikannya penggunaan kantor perwakilan Kemenpar (WITO) di Singapura. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Wonderful Indonesia Tourism Office (WITO) di Singapura resmi dibuka oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). WITO ini akan menjadi tempat kerja bagi tim Visit Indonesia Tourism Officer (VITO). Lokasinya berada  di depan Taman Merlion yang berada di bagian Tenggara Singapura.

Kantor WITO dihiasi beberapa banner dan branding Wonderful Indonesia serta beberapa poster 10 destinasi prioritas Kemenpar. Kantor ini diresmikan pada Kamis (15/11/2018) lalu.

Ini merupakan kantor WITO pertama di dunia yang jadi tempat kerja Visit Indonesia Tourism Officer (VITO), yakni perwakilan Kemenpar di luar negeri.

Program utama VITO Singapura melakukan hot deals dan kerja sama dengan maskapai penerbangan. Sementara jabatan Country Manajer VITO Singapura diduduki oleh Sulaiman Sehdek.

“Ini kantor yang sangat bagus dan berada di pusat bisnis di Singapura. Nantinya kami berharap bisa terjadi transaksi yang besar untuk pergerakan wisatawan Singapura ke Indonesia. Kantor ini untuk pertemuan bisnis to bisnis bagi VITO Kami,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan resminya, Jumat (16/11).

Arief mengaku optimis pembukaan kantor ini akan memberikan dampak positif untuk pariwisata Indonesia.

Menurutnya, World Travel & Tourism Council (WTTC) menyebut pertumbuhan pariwisata Indonesia menjadi yang tercepat ke-9 di dunia.

“Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat nomor 9 di dunia, di Asia nomor 3 dan ASEAN nomor 1,” kata Arief.

Selain itu, lanjut Arief, media di Inggris The Telegraph juga mencatat Indonesia sebagai salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat.

“Bahkan mereka menilai pertumbuhan pariwisata Indonesia empat kali lebih tinggi dibanding pertumbuhan regional dan global. Data memang membuktikan klaim tersebut,” ujarnya.

Ia melanjutkan, pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68 persen, sementara industri pelesiran di kawasan ASEAN hanya tumbuh 7 persen dan di dunia hanya 6 persen.

Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia menurut World Economy Forum (WEF) juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. Peringkat Indonesia naik 8 poin dari posisi 50 pada 2015 menjadi 42 pada 2017.

Arief melanjutkan, pertumbuhan sektor pariwisata melaju pesat 22 persen pada 2017, menempati peringkat kedua setelah Vietnam (29 persen).

Di tahun yang sama rata-rata pertumbuhan sektor pariwisata di dunia 6,4 persen dan 7 persen di ASEAN.

Tak hanya soal pertumbuhan wisata Indonesia, Arief juga memaparkan soal program go-digital yang diusungnya. Ia mengatakan Kemenpar telah banyak melahirkan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan Generasi Wonderful Indonesia (GenWI) di luar negri, salah satunya GenWI Singapura.

Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan kantor ini akan terus memberikan semangat bagi VITO Singapura untuk menyasar Wisman Singapura.

Ia mengatakan, secara wilayah Singapura dekat dengan Indonesia seperti Kepulauan Riau (Kepri) yang memiliki Great Batam. Hal ini akan memudahkan VITO untuk berkoordinasi.

Terlebih, kata dia, wisatawan yang terjaring bukan hanya dari Singapura tapi juga China, India, maupun negara lain di dunia. Dari data di Kemenpar 70 persen wisman masuk melalui Kepri.

Di Singapura, VITO akan mempromosikan pariwisata Indoensia. Giri menjelaskan produk pariwisata yang bisa ditawarkan adalah destinasi.

“Untuk level pertama, lebih banyak promosikan destinasi, Calendar of Events (CoE) dan kebijakan atau deregulasi di sektor pariwisata. Sebab, CoE Kemenpar menempatkan Kepri sebagai salah satu andalan setelah Bali dan Jakarta,” jelasnya.

Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto mengatakan pasar Singapura memang menggoda untuk Indonesia.

Estimasi jumlah orang asing yang masuk via bandara Singapura selama 12 bulan terakhir mencapai 12 juta pax.

Rinciannya, 32 persen dari ASEAN minus Indonesia, 22 persen dari China-Hong Kong, 17 persen dari Asia-Pasifik, 14 persen dari Asia Tengah, MEA, Afrika dan sisanya dari Eropa dan Australia.

Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional 1 Masruroh menambahkan Singapura memiliki potensi untuk mendatangkan wisatawan lainnya sebab menjadi transportation hub negara-negara di dunia.

“Paket Hot Deals menggabungkan 3A dalam satu paket yang murah, menggunakan excess capacity atau kapasitas yang tidak terpakai. Saya melihat Singapura memiliki potensi yang sangat besar karena sesungguhnya Singapura bukan hanya transportation hub, tapi tourism hub,” kata dia.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya