Pasar Eropa Ketar-ketir Terhadap Pertumbuhan Pariwisata China
JELAJAH NUSA – Sebuah penelitian global yang dikeluarkan Euromonitor International membuat ketar-ketir Eropa. Pasalnya laporan tersebut menyebutkan bahwa sektor pariwisata China akan mengalahkan Perancis di tahun 2030.
Adalah The Guardian pada Jumat (9/11/2018) menurunkan hasil penelitian tersebut. Dalam laporannya disebutkan angka perjalanan wisata ke China pada tahun 2030 diprediksi mencapai 260 juta perjalanan.
Ketika berbicara di World Travel Market di London, Wouter Geerts selaku konsultan dari Euromonitor International mengatakan pariwisata telah menjadi salah satu pilar ekonomi utama bagi China.
Industri pariwisata juga kian dimanfaatkan sebagai peningkatan perekonomian di pedesaan.
Dengan banyaknya kedatangan turis dari penjuru Asia, termasuk Hong Kong dan Taiwan, China akan menjadi pasar terbesar di tahun 2030.
Hingga kini sekitar 80% turis yang berkunjung ke Asia merupakan penduduk Asia.Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi dan pendapatan di sejumlah negara Asia.
Begitu pula dengan akses visa ke China yang kian dimudahkan pagi pengunjung Asia.
Kendati kian melonggar bagi warga Asia, proses visa bagi pelancong dari luar Asia, terutama Amerika dan Inggris justru semakin mahal.
Visa tunggal ke China untuk warga negara Inggris saat ini berharga 151 Euro atau sekitar Rp2,5 juta per orang.Selain perjalanan luar negeri, jumlah perjalanan domestik juga berperan penting di China.
Pada tahun ini, sudah tercatat sebanyak 4,7 milyar perjalanan domestik di China, dan diperkirakan akan terus meningkat hinga 42,5 persen di tahun 2023.
Mengikuti laporan tersebut, perjalanan domestik di seluruh Asia juga diprediksi akan terus tumbuh hingga 10 persen di tahun 2018.
(adh)