Penggunaan Digital Membuat Pariwisata Indonesia Melejit

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menghadiri wisuda ke XXIV Sekolah Tinggi Pariwsiata (STP) Nusa Dua Bali yang dipusatkan di Gedung BNDCC The Westin Nusa Dua. Foto-foto:DokPar

JELAJAH NUSA – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua, Bali, Senin (12/11) mewisuda sebanyak 606 orang. Wisuda ke XXIV ini dipusatkan di Gedung BNDCC The Westin Resort Nusa Dua dengan dengan dihadiri langsung Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimis semua lulusan STP Nusa Dua Bali akan terserap dunia kerja. Terlebih, sebagian di antaranya memang sudah bekerja.

Menpar Arief Yahya pun mendorong seluruh lulusan STP Nusa Dua Bali lebih berani, kreatif dan inovatif berwirausaha, salah satu caranya melalui go digital.

“Semua harus segera mengubah haluan, yakni bertransformasi menuju platform digital. Travellers sekarang terus bergerak dan makin cepat beralih ke digital lifestyle. Jemput perubahan dengan go digital jika ingin winning the future customers,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya meyakinkan, penggunaan digital akan membuat pariwisata Indonesia melompat lebih tinggi. “Jadi ingat, more digital more global, more digital more personal, more digital more professional,” ungkap Menpar.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga menegaskan, untuk mencapai target kunjungan wisatawan yang ditetapkan pemerintah, perlu didukung sumber daya manusia yang profesional. “Dibutuhkan sekolah, seperti Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali, untuk mengolah SDM di bidang pariwisata,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menurut Menpar, pariwisata saat ini sudah menjadi industri mainstream. Artinya, sudah menjadi industri yang diandalkan dalam meraup devisa negara. Menpar optimis pada 2019 nanti pariwisata menjadi penghasil devisa nomor satu.

“Pariwisata akan mengalahkan migas. Pariwisata kini kontribusinya terus-menerus. Kami berharap pariwisata bisa memberikan kontribusi 15 persen pada produk domestik bruto (PDB),” kata Menpar Arief Yahya.

Ketua STP Nusa Dua Bali, Dewa Gde Ngurah Byomantra mengatakan, dari 606 mahasiswa yang di wisuda, 176 orang di antaranya sudah bekerja. Sedangkan 48 orang wirausaha, 3 orang bekerja di luar negeri, dan 4 orang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Mereka berasal dari Program D3, D4 dan S1, dari 3 rumpun ilmu yang kami buka. Yaitu Hospitality, Kepariwisataan dan Perjalanan,” ujar Byomantara.

Byomantra merinci, dari Rumpun Ilmu Hospitality terdapat 66 wisudawan S1 Bisnis Hospitality (BHP), 110 wisudawan D4 Administrasi Perhotelan (ADH), dan 28 wisudawan D4 Manajemen Akuntansi Hospitaliti (MAH). Kemudian 86 wisudawan D3 Manajemen Divisi Kamar (MDK), 108 wisudawan D3 Manajemen Tata Hidangan (MTH), dan 94 wisudawan D3 Manajemen Tata Boga (MTB).

Untuk rumpun Ilmu Kepariwisataan, terdapat 29 wisudawan S1 Destinasi Pariwisata (DPW), dan 27 wisudawan D4 Manajemen Keparwisataan (MKP). Sedangkan dari Rumpun Ilmu Perjalanan ada 23 wisudawan D4 Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP), 34 wisudawan D4 Manajemen Konvensi dan Perhelatan (MKH), serta 1 wisudawan Manajemen Spa (MSP).

“Untuk lulusan terbaik tahun ini, jatuh pada Ni Kadek Swandewi dari Program D4 Manajemen Keparwisataan, dengan IPK 3, 81,” kata Byomantara.

Lebih jauh Byomantra mengatakan, seluruh 606 wisudawan sudah disertifikasi secara nasional oleh BNSP. STP Bali sendiri sedang melakukan uji coba untuk kelas internasional. Kelas ini disertifikasi oleh Pearson BTEC NHD bagi 20 orang mahasiswa prodi D4 Administrasi Perhotelan.

Byomantara mengatakan sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, STP Nusa Dua Bali akan selalu mengadakan pengembangan dan peningkatan berbagai kualitas. STP Bali juga secara konsisten mewujudkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, peningkatan dan pencapaian prestasi dalam bidang pendidikan dan penelitian, juga pengabdian masyarakat selalu menjadi perhatian utama.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya