Rampak Genteng Libatkan 13 Ribu Pemain
JELAJAH NUSA – Jangan lewatkan sebuah acara menarik di Kabupaten Majalengka,Jawa Barat di akhir tahun ini. Sebuah acara bertemakan genteng akan digelar di Jatiwangi Squer (bekas pabrik gula) dengan melibatkan 13 ribu orang pemain, 11 November 2018.
Festival musik yang diinisiasi para penggiat seni dari Jatiwangi art Factory (JaF) ini bernama,Rampak Genteng. Persiapannya pun terus dilakukan untuk mematangkan acara yang cukup monumental ini.
“Hampir seluruh komponen masyarakat di Majalengka terlibat dalam event ini.Mulai dari pelajar,pegawai,warga hingga komunitas-komunitas ikut ambil bagaian dalam menyemarakan Rampak Genteng ini,” kata Kabid Pengelolaan Industri Pariwisata Mumuh Muhidin ketika ditemui Jelajah Nusa,Rabu (17/11/2018) di ruang kerjanya.
Hal senada juga dikemukakan salah satu pengiat JaF Ami Iyang bahwa untuk menyukseskan acara ini ribuan masyarakat ikut dilibatkan.Partisipasi mereka dalam mengangkat kesenian daerah Majalengka sebelumnya pernah diuji dalam acara serupa.
Menurut Ami, Rampak Genteng tidak sekadar sebagai media hiburan semata. Di luar itu, ada nilai-nilai tersendiri serta tujuan yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas, khususnya Jatiwangi yang memang dikenal sebagai pusat genteng di Kabupaten Majalengka.
“Acara ini kan melibatkan banyak kalangan, termasuk anak-anak yang biasa nongkrong. Goal-nya, setiap tongkrongan bisa menggali lagi potensi-potensi yang ada pada genteng, pada tanah. Ini lebih kepada memantik daya kreativitas, agar jiwa-jiwa kreatif, bisa terus berkelanjutan. Sehingga akan terwujud ekonomi kreatif,” jelas dia.
Dari sejumlah event berbasis tanah yang sudah dilakukan, jelas dia, sudah muncul kelompok-kelompok kreatif di berbagai desa di Kecamatan Jatiwangi.
“Tidak jarang mereka juga diundang untuk presentasi terkait kreativitas mereka itu. Alhamdulillah,” ujarnya.
Terkait genteng yang akan digunakan sebagai alat musik, lanjut Ami, akan dibuat secara bermai-ramai. Rencananya, proses pembuatan genteng khusus untuk Rampak Genteng itu dilakukan sebulan sebelum Rampak Genteng digelar.
(adh)