Nasi Ayam Indonesia Lebih Jago Dari Nasi Ayam Singapura

Nasi ayam sudah menjadi menu khas bagi masyarakat Indonesia.Berbagai macam nasi ayam nusantara ternyata masih lebnih lezat dari ayam Singapura. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Kalau di Singapura kini sedang ramai berbicara nasi ayam khas seperti Hainanese Chicken Rice (nasi ayam khas Hainan), di Indonesia juga memiliki nasi ayam yang tak kalah enaknya. Bahkan soal kelezatan boleh di adu.

Tidak percaya? Coba telusuri ceritanya. Ternyata nasi ayam di Indonesia lebih beragam dan berasal dari berbagai daerah.

Dari sejak dulu, di Indonesia nasi ayam sudah  menjadi makanan tradisional khas suatu daerah. Karena tradisional, teknik masaknya pun menggunakan cara yang diwariskan turun temurun.

Baru belakangan,dengan perkembangan zaman nasi ayam juga muncul dalam bentuk  “kekinian” atau bukan sebagai makanan tradisional.

 Nasi Ayam Semarang

Nasi ayam yang satu ini bisa Anda temukan di Kota Semarang saat pagi atau malam hari. Biasa dujual di pusat kuliner, hingga tenda sederhana pinggir jalan. Salah satu yang tersohor adalah Nasi Ayam Bu Widodo, yang sudah berjualan sejak 1994 di area kuliner Simpang Lima.

Hidangan ini menggunakan kuah opor berwarna kuning, dengan rasa sayur labunya yang manis. Nasi ayam ini disajikan dengan potongan telur rebus berbumbu, tahu opor, sayur labu manis dengan krecek, lalu diguyur kuah opor kuning. Untuk yang mau menambahkan lauk, Anda bisa memilih aneka bagian ayam seperti sate telur, sate usus, opor daging paha, dada, kepala, dan sayap ayam.

Nasi Ayam Bali

Di Ubud, “Nasi Bali” disebut sebagai “Nasi Ayam” karena menggunakan lauk serba ayam. Jika Anda mampir ke daerah Kedewatan, ada kedai nasi yang begitu terkenal dan enak, tetapi dengan harga yang sangat terjangkau, ialah Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku.

Tempat ini begitu terkenal dan masuk dalam rekomendasi pelancong domestik maupun internasional sebagai pilihan tempat makan di Ubud. Hidangan ini disajikan dengan ayam pelalah atau ayam yang disuwir-suwir dan diberi aneka bumbu rempah lengkap yang akrab disebut bumbu megenep.

Ciri khasnya adalah rasa yang pedas dari cabai, rasa kunyit dan kencur yang dominan, dan aroma serai yang kuat. Tambahan lauknya adalah satai lilit ayam dan telur pindang. Sementara untuk sayur adalah lawar sayur, yaitu kacang panjang dan diberi parutan kelapa. Biasanya lawar menggunakan daging, tetapi lawar sayur polos hanya berisi sayuran saja.

Nasi Ayam Honje

Honje yang berarti kecombrang, diolah dengan ayam dan berbagai bumbu hingga menghasilkan hidangan yang menggugah selera. Anda bisa mencobanya di Yogyakarta seperti di Resto Honje.

Nasi ayam honje, disajikan dengan nasi putih hangat, lauk suwiran ayam yang dicampur dengan kecombrang dan sambal matah, sekilas mirip nasi campur khas Bali.

Hidangan ini juga ditemani kuah sop, salad, serta kerupuk. Makanan nasi campur ini memiliki rasa yang khas, sederhana tetapi ditata dengan apik. Untuk mempercantik hidangan, bunga kecombrang bunga kecombrang pun ditahuh di atasnya.

Nasi Ayam Geprek dan Penyet

Kalau hidangan yang satu ini mungkin lebih familiar di telinga Anda. Ya, karena hidangan ini termasuk hidangan “kekinian” yang sedang marak di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu.

Meski serupa, dua hidangan nasi dengan ayam ini memiliki perbedaan. Ayam geprek merupakan ayam goreng tepung yang diberi sambal diatasnya, lalu ditekan atau di ulek. Ayam geprek bisa dibilang hidangan cepat saji dengan cita rasa Indonesia.

Ayam goreng tepung dikenal berasal dari Amerika Serikat, ditambahkan sambal khas Nusantara. Sementera ayam penyet adalah hidangan ayam ungkep bumbu kuning yang diberi sambal di atasnya.

Bumbu ayam penyet terbilang lebih kompleks karena terdiri dari berbagai bumbu dan rempah Nusantara seperti ketumbar, kemiri, kunyit, lengkuas, daun salam, bawang merah, dan bawang putih.

(kom/adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya